Langsung ke konten utama

With a Little Help From My Friends


“Jika seseorang berbuat suatu kebaikan kepada kalian, maka balaslah dia. Namun, jika kalian tidak menemukan suatu apapun untuk membalasnya, maka berdoalah untuknya hingga kalian benar-benar melihat bahwa kalian telah membalasnya.”

Sebagai seseorang yang menyukai kebaikan, menurut saya kata-kata tersebut sangat amat keren sekali.
Kalau bagimu biasa-biasa saja, berarti kita berbeda aliran. Dan itu terserah kamu. Hahaha...

Oke, walaupun sebenarnya aku tidak mengingat seperti apa persisnya kalimat di atas karena kata-kata tersebut sudah sangat lama aku dengar (bukannya pelupa, tapi untuk mengingat sesuatu secara sama persis tentu hal yang sangat sulit bukan? Kecuali mungkin aku meiliki ingatan fotografis). Namun sampai sekarang masih aku ingat dan niatnya sih gak akan aku lupain. Kalau ditanya mengapa, tentu saja karena aku sangat menyukai kata-kata tersebut. Bahkan kata-kata di atas adalah salah pedoman yang akan terus aku pegang sampai akhir hayatku *haishlaah...

Hmmm... kalau tidak salah ingat aku baca kalimat ini di majalah tentang agama. Cuma sekali lagi aku lupa nama majalahnya apa. Waktu dulu pinjam teman sih ya sewaktu kuliah. That’s one of my favorite magazine in that time. Selain karena isinya keren, juga karena pembahasan yang di sana kebanyakan mengenai pengetahuan dan kalaupun banyak pembahasan mengenai kehidupan beragama, pembahasannya disampaikan dengan sangat baik tanpa merasa digurui dan dihakimi. Tapi, kalau aku tidak ingat nama majalahnya, buat apa aku bahas panjang lebar ya majalahnya? Mau direkomendasikan pun sia-sia karena aku lupa sama sekali =) 

Tentang kebaikan hati dan tolong menolong. Aku tidak pernah menganggap hal itu sepele, juga tidak memandang sebagai masalah yang sangat berat sehingga susah untuk dilakukan. Bagiku, kebaikan seseorang, siapapun dia, kepadaku atau kepada siapa saja merupakan hal yang tidak bisa begitu saja dilupakan.
Jika seseorang berbuat baik, besar atau kecil, terutama di saat aku sedang merasa butuh bantuan, maka bantuan dan kebaikan hatiyang aku terima adalah suatu hal yang harus aku balas. Ini adalah masalah prinsip. Dan prinsip saya adalah ‘kebaikan itu harus dibalas.

Aku senang dibantu orang lain *siapa juga yang gak suka ditolongin. Dan sama seperti halnya dibantu, aku pun senang membantu orang lain. Terutama siapa saja yang dekat denganku *kerabat. Kalau istilah narsisnya sih kadang aku merasa seolah-olah memang ditakdirkan untuk membantu mereka. Abisnya sering dimintai tolong sih.

Permintaan tolong mereka adalah hal yang harus aku tunaikan. Jujur nih ya, aku itu lemah dalam hal dimintai tolong karena sering adanya ketidakkuasaan bagiku untuk menolak permintaan tersebut. Lagipula aku bahagia bisa membantu mereka karena membantu orang lain dan membuat mereka merasa lebih nyaman sangat menyenangkan. Believe me. Membantu orang lain itu menyenangkan dan mententramkan hati.
Namun sering merasa tidak nyaman kalau dipuji sebagai orang baik. Hahahaha… *penting ya? #preeet

Tapi walaupun bagiku sendiri itu biasa saja, begitulah adanya. Lagipula salah satu hal yang ingin aku capai di dunia ini adalah ingin dikenal sebagai orang yang baik hati dan suka menolong.

--

Hal yang ingin aku utarakan sebenarnya adalah masalah membalas kebaikan orang lain. Masa iya sebagai manusia yang punya hati dan perasaan tidak membalas kebaikan orang lain yang telah diberikan kepada kita? Tentunya harus kita balas bukan?

Jangan seenaknya meminta dan menerima bantuan namun ketika orang lain butuh bantuan, seolah-olah mata buta, telinga tuli, dan indera yang lain mati rasa. Seolah-olah hanya seonggok daging yang hanya bias berjalan *gak segitunya juga sih perumpamaannya.

Tolong-Menolong ada Seninya

Setiap perbuatan itu ada seninya (aku sih meng-istilahkannya seperti itu). Seni di sini bisa berarti kita harus pandai melihat situasi, kondisi, dan lokasi saat hendak melakukan sesuatu.
Minta tolong itu ada seninya, begitu pula menolong orang lain. Seni di sini diperlukan agar apa yang kita lakukan tepat sasaran dan guna *sok tau banget saya ini*

Dalam arti seperti ini..
Kalau hendak membantu orang lain, kamu harus melihat juga situasi dan kondisi orang yang hendak ditolong. Bukan cuma niat yang ada.

Soalnya, ketika orang yang hendak kamu bantu tidak merasa butuh bantuan, janganlah mencoba untuk memaksa untuk membantu. Memang niat kita kadang bagus, tapi kalau justru bantuan kita membuatnya merasa tidak nyaman dan malah merepotkan dia, lebih baik tidak usah dibantu kan? Atau cari waktu lainlah untuk membantunya.

Dalam agama Islam pun tolong menolong itu dianjurkan, dalam surat al Maidah ayat 2 yang berbunyi “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksa-Nya.”
Tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan pertolongan dari yang lain. Kita butuh orang lain, baik secara langsung aau idak langsung. Emang bisa hidup sendiri?

Namun, jika kalian tidak menemukan suatu apapun untuk membalasnya, maka berdoalah untuknya hingga kalian benar-benar melihat bahwa kalian telah membalasnya.

Itu yang perlu diingat. Jika kamu tidak menemukan apapun yang tepat untuk menolongnya, berdoalah untuk mereka yang telah menolongmu. Berdoalah untuk kebaikannya. Berdoalah untuk kesehatan, kebahagiaan, kesejahteraan, keselamatannya dan segala kebaikan untuknya sampai kau melihat bahwa kau telah membalasnya.

Jika ada perasaan agak terbebani, marilah kita latih diri kita menjadi orang yang ikhlas. Saya, kamu, dan siapapun. Lagipula gak akan ada ruginya kok. Percayalah. Allah pasti akan membalasnya *sok bijak banget ya gw kedengarannya..

Aiya, saya lupa. Setiap menerima bantuan dari orang lain jangan lupa mengucapkan “terima kasih” yang tulus yak. Hehehe...

Marilah kita menjadi orang baik =)

--

Komentar

  1. kalau begitu saya berdoa semoga kebaikanmu dibalas oleh Tuhan, melalui seseorang di luar sana..entah siapa --" dan semoga saya selalu menjadi orang baik (kadang engga' juga si. tapi saya usahakan semampu saya, amiin)

    BalasHapus
  2. Setiap perbuatan itu ada seninya. Setuju. Aku sering bilang ke temenku, bicara itu ada seninya, dan ternyata tidak hanya bicara ya, hehe.

    Semoga saja kita semua bisa jadi orang baik..Amin.

    BalasHapus
  3. Huda - aamiin..

    Yen - semua itu ada seninya. eh, ato lebih tepatnya apa ya? setiap perbuatan, perkataan, tingkah laku pokoknya pasti ada hal2 yang bersinggungan dengannya sehingga ya harus diperhatikan #bingung

    Hahahaa.. terima kasih telah berkunjung

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah