Langsung ke konten utama

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST)

Long ago, but not so very long ago
The world was different, oh yes it was
You settled down and you built a town and made it live
And you watched it grow
It was your town

Time goes by, time brings changes, you change, too
Nothing comes that you can't handle, so on you go
Never see it coming, the world caves in on you
On your town
Nothing you can do.

Main street isn't main street anymore
Lights don't shine as brightly as they shone before
Tell the truth, lights don't shine at all
In our town

Sun comes up each morning
Just like it's always done
Get up, go to work, start the day,
Open up for business that's never gonna come
As the world rolls by a million miles away

Main street isn't main street anymore
No one seems to need us like they did before
It's hard to find a reason left to stay
But it's our town
Love it anyway
Come what may, it's our town.

***

Saya foto 22/7/2009 setelah tidak pulang 2 tahun
Lagu ini aku dengarkan cukup lama, sejak beberapa tahun yang lalu. Memang lagu ini adalah soundtrack film animasi Pixar - Cars, namun aku tidak memperhatikannya pada waktu menonton animasi tersebut.
Walaupun sudah lama mendengarkannya juga, terus terang aku benar-benar memperhatikan dan mencari tau lirik sebenarnya dari lagu ini beberapa minggu yang lalu.
Aku akui lagu ini terdengar begitu menyentuh, terdengar agak sedih dan aku senang mendengarnya.
Dan begitu membaca liriknya, apakah yang aku temukan?

Wow...
Makna dari lagu ini begitu dalam dan aku semakin menyukainya (*haduh, terbawa emosi)

Cobalah baca lirik di atas, sontak mengingatkanku akan daerah tempatku berasal. Desa/kota/kampung halaman atau apapun istilahnya.
Pancor, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat adalah suatu tempat di mana aku dilahirkan, tumbuh dan berkembang hingga menginjak remaja, dan mulai meninggalkannya sewaktu berumur 18 tahun. Itu pun karena aku melanjutkan kuliah di Jakarta dan akhirnya menetap sampai sekarang ini.
Tak terasa sekitar 6 tahun aku meninggalkan daerahku dan hanya pulang sesekali saja. Satu sekali setahun, atau bahkan pernah tidak pulang selama 2 tahun. Begitulah yang memang dialami oleh seorang perantauan.

Semenjak lahir, tumbuh dewasa dan meninggalkannya, Pancor (nama daerah tempat tinggalku) telah banyak mengalami perubahan. Tumbuh berkembang seiring berjalannya waktu.
Ada yang berubah menjadi lebih baik, semakin maju, namun ada pula yang benar-benar berubah dan hanya meninggalkan kenangan.

Kadang-kadang (iya, kadang-kadang karena tidak terjadi setiap waktu) aku begitu merindukan kampung halamanku. Pancor akan tetap menjadi kampung halamanku sampai kapan pun meskipun kadang aku merasa tidak mengenal dan kadang merasa asing begitu pulang ke sana.
Walaupun berubah, walaupun aku yang berubah, namun aku membutuhkan tempat untuk pulang, tempat di mana keluargaku berada, suatu tempat yang bisa aku sebut rumah dan itulah kotaku. Pancor.

Lagu ini selalu membawaku akan kenangan kotaku berasal...


Mengenai lagu ini - Our Town by James Taylor

Lagu ini adalah karya dari Randy Newman yang dinyanyikan oleh James Taylor.
Randy Newman itu sendiri adalah seorang pencipta lagu, musisi, dan penyanyi, pianis yang beraliran pop classic dan sering mengisi soundtrack sebuah film. Aku sih tau paling banyak dari lagu soundtrack PIXAR.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai Randy Newman, bisa dilihat di sini saja untuk lengkapnya

Lagu Our Town - James Taylor sendiri adalah lagu soundtrack animasi Pixar - Cars.
Lagu ini keren, tentu saja, oleh karena itu tidak salah jika menyabet beberapa penghargaan. Beberapa penghargaan untuk lagu ini adalah :

- Academy Award - 2007          :  Nominee – Best Original Song – "Our Town" – Cars.
- Grammy Award - 2007           :  Winner – Best Song Written for a Motion Picture, Television or Other Visual Media – "Our Town" – Cars.
- Annie Award - 2007                :  Winner – Music in an Animated Feature Production – Cars.

Rumah saya 22/7/2009, masih jelek tapi sekarang udah lebih bagus. Hehehe

Gedung Wanita - dari balik pohon setelah hujan (Teringan perpisahan SMA)


Cukup sekian deh. Silakan bagi yang mau mendengarkan lagu ini... 
Selamat menikmati...


---

Note :
1. Our Town - James Taylor
2. The Town That You Live In - Sherwood

Komentar

  1. saya baru tahu ada lagu kaya gini...
    ternyata saya tidak sendirian untuk perasaan macam ini, hehehehe. kalau ingat PANCOR, perasaan saya juga campur aduk, asing, kangen, entahlah....

    mungkin karena seiring pertumbuhannya, kita tak menjadi bagian dari pertumbuhannya (kalimat saya membeingungkan ya?). Mungkin berbeda kalau kita di sana dan menyaksikan perubahannya hari demi hari. atau mungkin juga tidak...

    it just too hard to face the turth that my hometown growing soooooooooo fast.. and I don't feel like I belong to PANCOR anymore, and I don't really feel like I have a place to called "hometown".

    ah malah curhat..
    saya jadi pengen nulis hal macam ini....

    BalasHapus
  2. begitulah..
    musik itu bahasa universal. kita bisa suka suatu lagu tanpa mengetahui arti liriknya. dan biasanya saat kita mengetahui liriknya, isinya sangat pas dengan apa yang kita rasakan. aku juga sering seperti itu..

    hemmm pada kangen kampung halaman ya.. :)

    BalasHapus
  3. Huda - Mungkin iya juga sih, karena kita tidak melihat perubahan dan perkembangannya secara langsung. Bahkan ketika pulang, berjalan di antara orang-orang si sekitar situ, di jalan raya dan sebagainya saya kadang merasa menjadi orang asing. Entah kenapa.
    Tapi, seperti yang saya katakan sebelumnya, walaupun begitu, kadang-kadang saya sangat merindukannya dan ingin pulang. Hehehe...

    "It's hard to find a reason left to stay
    But it's our town
    Love it anyway
    Come what may, it's our town."


    Yen - iya, musik itu bahasa yang universal. hehehe..
    Kadang emang kangen kampung halaman, maklum anak perantauan =)

    BalasHapus
  4. eh, sekarang ada fotonya, hihihi. sayangnya foto terakher aga gak pas. bangunanya ketutup dahan pohon, heheheh.

    oh ya, itu teras rumah epe, pas kecil dulu rasanya luaaaaas sekali, hehehe.

    BalasHapus
  5. Huda Tula - iya, baru di-edit juga tuh.
    Wah, kalo foto itu iseng-iseng ta foto pake Hape waktu keliling sore-sore sendirian.
    Pengen jalan-jalan liat yang berubah sih, tapi itu 2 tahun yang lalu ngambil fotonya dan yang ada ternyata cuma foto itu doang. hehehe..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai