Langsung ke konten utama

[#cumangomong] Aku dan Hadiah Buku





Sebuah cerita tentang AKU dan BUKU.

Buku-buku yang ada di foto ini adalah sebagian dari buku-buku yang aku dapatkan dengan gratis (hadiah giveaway, voucher buku, dan kerjasama dengan beberapa penerbit untuk mengulas buku).
Aku katakan sebagian karena buku2 yang tampak di foto sekitar 1/3 dari jumlah buku yang aku dapatkan secara ‘gratis’ mulai awal tahun 2016 ketika aku memutuskan untuk kembali membaca buku dan menjadi #bookstagrammer yang mengubah akun IG ku menjadi #bookstagram.
Buku baru terus menerus terbit, baik local maupun buku di seluruh belahan dunia. Buku bagus akan selalu bermunculan. Buku-buku yang kita inginkan dan berada di deretan daftar “Wish lists” tidak akan pernah berakhir.


Kadang timbul keinginan untuk membeli semua buku tersebut, tapi kita sadar itu tidak mungkin. Waktu dan biaya tidak akan memungkinkan.
Tahun lalu termasuk dalam tahun paling produktif aku membaca dan membeli buku. Banyak buku-buku baru yang langsung aku pesan/beli begitu terbit. Namun, karena kebutuhan lain lebih banyak dan mendesak, hal ini tidak mungkin selalu aku lakukan.


Tahun 2017 ini aku lebih bisa menahan diri dalam membeli buku, baik buku baru maupun buku lama, walaupun keinginan membeli buku kadang selalu muncul. Lagi pula, buku-buku yang aku punya masih cukup banyak yang belum dibaca.

Ketika ada buku baru dan bagus akan terbit, akhir-akhir ini aku berpikir dan bertanya kepada diri sendiri sebelum membeli buku baru:


“Wah, ada buku baru dan bagus terbit nih.
Namun, apa buku ini akan langsung aku baca kalau sudah punya atau malah tertimbun?
Apakah buku ini harus langsung aku beli? Ada diskon PO sih, memang harga lebih murah, namun bisa aku tunda untuk beli kan?
Ingat, timbunan masih banyak, jangan terburu-buru dalam membeli sesuatu, dan masih ada stock bacaan.


Uang terbatas, tidak ada dana, dan walaupun dana ada masih ada kebutuhan yang lebih mendesak.

Ingat, buku ini gak akan hilang dalam waktu singkat di peredaran (took buku) hanya karena aku gak langsung membelinya.
Ingat, masih ada waktu dan kesempatan lain buatku dapat buku ini, kalaupun bukan dapat dengan harga murah, siapa tau dapat gratis.”


Aku sering mengatakan hal ini buatku sendiri ketika buku baru terus bermunculan. Kata-kata “siapa tahu dapat gratis” ini terdengar seperti pelit dan berkhayal ya. Tapi, setidaknya ini ampuh untuk mengendalikan diri dan nyatanya beberapa kali terbukti benar.
Bukannya pelit, tapi buku-buku ini bisa menunggu, sedangkan dana yang aku miliki terbatas, dan kebutuhan pokok sehari-hariku tidak.

Nah, untuk memenuhi keinginan akan buku baru inilah aku berpikir bahwa aku harus menemukan suatu cara atau langkah yang cermat agar bias terkabul. Aku memanfaatkan peluang yang ada agar bisa mendapatkan buku yang aku inginkan dengan biaya seminimal mungkin. Prinsip ekonomi banget.
Sekali lagi aku tekankan, bukan berarti pelit tapi karena buku yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan nanti, entah dengan nanti beli sendiri, tapi aku tahu mereka bisa menunggu asal mau bersabar, makanya harus bertindak lebih cerdas.

Jujur, selama ini aku bukanlah “GA hunter” atau orang yang sengaja mencari kuis untuk mendapatkan gratisan. TIDAK! Aku tidak memiliki waktu sebanyak itu. Informasi GA atau kuis atau tawaran kerjasama seringnya berdatangan secara tidak sengaja atau aku mendapatkan info dari teman. Ya, inilah salah satu keuntungan berkecimpung dalam suatu komunitas dengan minat yang sama
Jika ada yang menarik buatku, maka akan aku manfaatkan sebisa dan sesempat mungkin dan berusaha untuk perjuangkan. Memang, tidak selamanya aku menang, namun ketika menang perasaan itu ‘luar biasa’. 

Aku tidak pernah meluangkan waktu khusus untuk melakukan hal ini. Aku hanya memanfaatkan waktu senggang yang ada dan aku lakukan kalau sempat. Kalau gak sempat, ya sudah, lewatkan saja.
Makanya, sejak tahun lalu, buku-buku yang aku dapatkan secara gratis sekitar 75 buku lebih. Entahlah apakah sudah menyentuh angka 100 atau belum, belum pernah ‘benar-benar’ aku hitung. Buku-buku hadiah tersebut sebagian besar sudah aku bawa pulang ke rumah.


Sejak memutuskan bergelut dalam #bookstagram dan beberapa komunitas pencinta buku, aku tahu aku harus siap akan racun yang bertebaran di mana-mana.
Aku pun punya minat besar terhadap buku. Aku tahu bahwa aku harus berjuang untuk mereka
Namun, sekarang aku harus bersabar tidak harus langsung mendapatkan mereka. Mereka bisa menunggu dan aku yakin ada waktu yang tepat aku bisa mendapatkan mereka.


Mungkin ini bisa menjadi pemikiran buat kalian yang menginginkan buku incaran tapi terbatas budget.
Ingat, buku-buku itu tidak harus langsung kalian beli. Bersabarlah.
Jika kalian menginginkan sesuatu, beli lah alau mampu. Namun, kalua belum bias membeli, bersabarlah atau cari cara lain untuk mendapatkan buku tersebut.
Akan ada waktu dan kesempatan kalian bisa mendapatkan buku yang kalian inginkan, baik dengan cara membeli sendiri, membeli lebih murah, kalian dapatkan sebagai hadiah, atau diberikan secara cuma-cuma. Intinya jangan menyerah dan berputus asa.
Kalau kalian punya dana lebih untuk membelinya, itu tentu saja lebih menyenangkan lagi. Tinggal beli tanpa perlu memusingkan dana. Hehe.

Aku ingin mengatakan, aku cukup bahagia melakukan hal ini di waktu luangku dan aku bahagia “cukup handal” dalam hal ini karena bulan Agustus ini, aku mendapatkan 10 buku secara GRATIS dan beberapa sedang aku tunggu paketnya datang. Hehehe.

Komentar

  1. keren, udah berapa banyak buku yang dibaca mas??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau tahun ini baru baca sekitar 70-an buku.
      Baca sesempatnya saja 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah