Langsung ke konten utama

[Book Review] PENGAKUAN - Anton Chekhov

Pengakuan - Anton Chekhov

Judul buku : PENGAKUAN
Penulis : Anton Chekhov
Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)
Penerjemah : Koesalah Soebagyo Toer
Penyuntin : Candra Gautama
Perancang Sampul : Teguh Tri Erdyan, Deborah Amadis
Tebal xv + 147 halaman
Cetakan Kedua, April 2016
ISBN 978-602-6208-17-0

*blurb*

Kemunafikan, kecenderungan untuk memanipulasi orang lain, serta praktik penjilatan dan korupsi, adalah sebagian tema cerita pendek Anton Chekhov. Ditulis dengan gaya satire yang begitu memikat, cerita-cerita itu menggambarkan keadaan masyarakat Rusia yang sedang membusuk menjelang Abad XX.

“Apa yang saya inginkan hanyalah berkata kepada masyarakat dengan jujur: ‘Pandanglah diri kalian dan lihatlah betapa busuk dan muramnya kalian.’ Hal yang penting adalah bahwa masyarakat perlu menyadari bahwa mereka... tidak boleh tidak harus menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berbeda.... Sepanjang kehidupan itu belum terwujud, saya tidak akan jemu-jemu berkata kepada masyarakat: ‘Please, mengertilah bahwa kehidupan kalian busuk danmuram!’,” demikian komentar Chekhov, Raja Cerpen Rusia.

**

Membaca buku ini merupakan pengalaman yang menyenangkan. Kumpulan cerita pendek penulis Rusia adalah sesuatu yang baru buatku.
Aku cukup menyukai sastra walaupun jarang membacanya. Aku pun menyukai cerita pendek, bahkan dulu aku selalu mengikuti dan membaca cerpen kompas maupun cerpen lainnya di buku, blog, majalah, atau koran.

Cerita-cerita pendek dalam buku ini berisi tentang kehidupan sosial yang penuh intrik, kemunafikan, kecenderungan untuk memanipulasi orang lain, serta praktik penjilatan dan korupsi, dan sudah dijelaskan di cover belakang bukunya.
Ada 25 cerita pendek dalam buku ini. Sayangnya tidak semua cerita dapat aku nikmati. Namun, beberapa cerita justru sangat aku suka dan betul-betul nikmati.

Ada beberapa cerita pendek yang begitu aku sukai, beberapa di antaranya yaitu cerita yang berjudul Pergi, Orang Bebal, Seorang Bandot dan Seorang Wanita, Berterima Kasih, Di Kedai Cukur, Perempuan Tanpa Prasangka, dan cerita Dalam Pertunjukan Hipnotis. Cerita-cerita tersebut membuatku tertawa, bahkan beberapa sampai cukup tergelak karena ceritanya yang seolah menyindir dengan cara yang lucu. Walaupun lucu, tapi tetap ada sentilan terhadap perilaku masyarakat. Hal ini memang terjadi dan terasa agak familiar karena bisa kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari.

Beberapa cerita juga malah terasa miris saat membacanya, seperti cerita Pengakuan, Cermin Perot, Wanita-Wanita, Kegembiraan Seorang Pemenang, dan Tetek Bengek Kehidupan.

Beberapa cerita malah tidak bisa aku nikmati dan membuatku mengernyitkan dahi serta berpikir (cukup) keras untuk mengerti maknanya. Bukan berarti cerita tersebut tidak bagus sih, malah sebenarnya terasa unik. Mungkin butuh pemikiran dalam dan dibaca berulang-ulang untuk mengerti maknanya.

Dalam buku ini cukup banyak kata-kata baru yang sebelumnya tidak aku ketahui dan struktur kalimat yang agak unik. Entah karena terjemahan yang kurang pas sehingga agak susah aku pahami atau memang struktur kalimat dan cara penceritaan cerpen tersebut memang seperti itu adanya. Maklum ini adalah karya sastra, dari Rusia lagi, yang aku akui akan sulit menerjemahkan dengan sangat pas tanpa menghilangkan makna dari cerita itu sendiri.

Secara keseluruhan, aku senang membaca buku ini karena menambah wawasan sastra dari negara lain dan merasakan sensasi yang baru ketika membacanya.
Bagi siapapun yang ingin mencoba membaca cerpen unik, tema tentang penyakit sosial, dan ingin merasakan sensasi yang berbeda, buku ini patut kamu coba.

Nilai : 3,5/5 

Nilai 3,5 aku berikan karena beberapa cerita sangat aku sukai, sangat menghibur, dan terasa berkesan.

Komentar

  1. nice article mas:) selalu adaaja tempat dmna menyimpan buku itu menjadi menarik untuk dilihat
    kunjungi Pantangan Makanan Penderita Scabies

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah