Langsung ke konten utama

[Book Review] STEELHEART (The Reckoners #1) - Brandon Sanderson




Judul Buku : STEELHEART (The Reckoners #1) 
Penulis : Brandon Sanderson 
Penerjemah : Putro Nugroho 
Penyunting : Rina Wulandari 
Desain Sampul : Aditya “tyo” Satyagraha 
Penerbit Noura Books (Mizan Fantasi) 
ISBN 9786020989983 
Cetakan I, April 2016 (Soft Cover) 
Tebal 565 halaman

*blurb*

Steelheart menghancurkan ruangan, membunuh siapa pun yang dia lihat. Tiran itu berteriak penuh kemurkaan. Kemudian, gelombang energi terpancar dari tubuhnya, dan lantai di sekelilingnya pun berubah warna—menjelma logam.

Saat Calamity muncul, manusia yang terkena efeknya mendapatkan kekuatan super. Orang-orang menyebut mereka Epic. Namun, alih-alih menjadi pahlawan, mereka menggunakan kekuatan untuk menguasai dunia dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi tujuan mereka.

Teror menyebar ke seluruh negeri. Bumi diliputi kegelapan. Para manusia biasa harus hidup di bawah tanah. Tak ada yang berani memberontak, kecuali Reckoners—sekelompok manusia biasa yang mengabdikan diri melawan Epic.

David ingin bergabung dengan Reckoners karena dialah satu-satunya saksi mata kelemahan Steelheart. Dan sudah saatnya dia membalaskan kematian ayahnya.

--

Steelheart bercerita tentang vola cahaya merah yang muncul di langit dan menimbulkan efek kekuatan super bagi manusia yang terkena efeknya. Bola cahaya merah ini mereka sebut “Calamity” Manusia yang terkena efek bola merah tersebut memiliki kekuatan super luar biasa bak para dewa, seperti tidak kebal, bisa mengendalikan elemen-elemen, bisa terbang, mengendalikan udara, beralih wujud, meramal masa depan, hingga menghancurkan benda dengan sekali tunjuk. Manusia super ini disebut EPIC. 

Bukannya menolong, para Epic justru menimbulkan kehancuran, kerusakan dan membuat umat manusia biasa ketakutan. David yang kehilangan ayahnya oleh seorang Epic penguasa Newcago (kota tempat David tinggal), Steelheart, berniat membalas dendam dan bergabung dengan The Reckoners yang merupakan sekelompok orang yang berjuang untuk melawan melawan kesewenang-wenangan para EPIC. 

Brandon Sanderson sungguh piawai dalam bercerita. Cerita yang dituliskan dalam buku ini sungguh terasa mengalir dengan aksi dan keseruan yang memukau. Aku gak bisa berhenti membaca buku ini dan selalu merasa penasaran akan apa yang akan dilakukan para tokohnya. Sepanjang membaca buku ini pula aku bergumam, “Wah, keren nih. Gilak. Seru!!

Membaca buku ini membuatku mengajukan pertanyaan ini kepada para pembaca lainnya.
- Suka kisah fantasi penuh aksi, petualangan, dan ketegangan? Steelheart untukmu.
- Suka kisah manusia super dan kisah kepahlawanan layaknya komik? Steelheart untukmu. Apalagi aku menyukai kisah superhero, makanya jadi suka banget sama buku ini. Eh, malahan aku sering berkhayal memiliki kekuatan super lho. Hahaha... (eh, malah curhat)
- Suka cerita fantasi dengan ide cemerlang dan selalu bikin gregetan dan penasaran? Buku ini pun untukmu. 

Membaca Steelheart mungkin akan mengingatkan kita pada kisah superhero dengan kekuatan super mereka. Lebih tepatnya sih kita akan teringat akan para mutan dan kekuatannya dalam serial 'X-Men' dan bisa juga para manusia dengan kekuatan dalam serial 'Heroes'.

Steelheart ini menghadirkan cerita yang berbeda, lebih segar, dan memiliki keunikan sendiri. Karakter-karakter manusia (tokoh utama) terasa lebih manusiawi dan memiliki niat dan alasan masing-masing yang terasa sangat masuk akal.
Para Epic yang sangat tiran dengan kemampuan masing-masing juga sangat unik. Kekuatan yang dimiliki oleh para Epic sangat beragam dan memiliki ciri khas masing-masing. Tidak ada kekuatan yang benar-benar sama. Selain itu pula, para Epic tentu saja bukan tanpa kelemahan. Dalam buku ini, Brandon Sanderson membuat kita penasaran dan menebak kelemahan dari Steelheart sendiri melalui percobaan para tokoh utama. Selain itu pula, kelemahan yang dimiliki para Epic sungguh kadang sesuatu yang tidak terduga dan kadang unik, sederhana, dan tidak akan terpikirkan. Hal ini yang bikin aku semakin suka.
Selain itu pula, akan kita kita nikmati pertempuran apik dan epik antara manusia melawan para Epic. Bukan sekadar adu kekuatan super, novel ini menghadirkan adegan pertempuran fisik yang dramatis, adu kecepatan, adu strategi, dan perang pengaruh sehingga entah mengapa kisahnya jadi lebih mudah untuk dibayangkan. Sungguh, pertempuran dan aksi dalam buku ini penuh dengan persiapan matang dan kejutan, bukan hanya aksi nekat dan aksi gila-gilaan semata. 

Pokoknya ya, dialog buku ini asyik. 
Idenya unik dan keren. 
Aksinya seru dan menegangkan. 
Misteri dan twist plot-nya dapat banget. 
Formulanya gak spesial sih tapi asyik banget diikuti.

Karakter David, Megan, Prof., Abraham, Cody, Tia juga lovable dan mudah disukai. Sepanjang cerita mengalir, kita akan semakin mengetahui kisah para tokohnya dan semakin menyukai mereka.

Oh iya. Mengenai versi bahasa Indonesia ini, aku pun salut dan suka. Terjemahannya keren dan ceritanya pun masih terasa mengalir begitu saja. Gak terasa kaku. Typo sepertinya gak ada deh, kalaupun ada sangat minim banget karena sepanjang membaca buku ini aku gak ingat menemukan kata yang kekurangan/kelebihan huruf.
Desain sampulnya juga bagus. Dengan warna biru dan siluet “Steelheart” menambah daya tarik buku ini.
 
Suka banget dan jatuh cinta (lagi) sama buku ini.
Akhir kisah buku ini membuatku berteriak, "Buku 2 dan 3 cepatlah TERBIIT...!!!"

Selain kisahnya yang APIK dan EPIC, banyak quotes menarik yang akan kita temui dalam buku ini. Beberapa di antaranya adalah :

  • "Terkadang, Nak, kau harus membantu para pahlawan." (hlm. 9)
  • "Kekuatan mengorupsi jiwa, dan kekuatan absolut benar-benar menghancurkannya." (hlm. 171)
  • "Pahlawan akan datang ..., kita mungkin hanya perlu membantu mereka." (hlm. 562)
  • "Ada hal-hal yang lebih kuat daripada Epic. Ada kehidupan dan cinta dan alam itu sendiri." (hlm 547)
  • "Jika Epic merupakan contoh dari apa yang akan kita lakukan dengan kekuatan, maka lebih baik jika kita tidak pernah mendapatkan kekuatan apa pun." (hlm. 333)
  • "Di mana ada kejahatan, akan ada pahlawan. Tunggu saja. Mereka akan datang." (hlm. 547)


Sudahlaaah...
Cepat baca buku ini dan temukan ke-EPIC-annya.

Nilai : 4,5/5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah