Langsung ke konten utama

5 cm

Tulisan kali ini adalah kutipan dari novel 5cm karya Donny Dhirgantoro.
Novel ini aku baca sekitar 5 tahun yang lalu, tetapi kadang-kdang masih teringat kata-kata yang tertulis di dalamnya.
Menurutku, novel ini bagus dan bisa memberikan semangat. Karena itulah aku ingin menuliskan kalimat yang aku sukai. Tapi, ada beberapa hal yang aku tambahkan sendiri.

Lima Sentimeter

Mimpi-mimpimu…
Cita-citamu…
Ambisi-ambisimu…
Harapan dan keinginanmu…
Dan apapun yang ingin kau raih…
Simpan di hati, taruh di kening, jangan menempel. Biarkan menggantung, mengambang lima sentimeter di .
depan kening kamu. Jadi, dia tak akan pernah lepas dari matamu dan mimpi serta keyakinan itu akan kamu bawa setiap hari. Lihat dan percaya kamu bisa. Kau akan berdiri lagi kalau jatuh, tetap mengejarnya sampai dapat.

Mantapkan niatmu…
Bulatkan tekadmu…
Kumpulkan semangatmu…
Dan yang kau perlukan cuma:
Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya.
Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya.
Mata yang akan menatap terus ke depan leih lama dari biasanya.
Otak yang berfikir lebih keras dari biasanya.
Leher yang akan selalu melihat ke atas untuk mencapai puncak.
Lapisan tekad yang lebih keras dari baja.
Hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya.
Dan mulut yang senantiasa berdoa.
Maka, kau akan dikenang sebagai orang yang masih mempunyai mimpi dan keyakinan. Bukan Cuma seonggok daging yang hanya punya nama dan bisa berjalan.
Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya. Bukan seorang pemimpi saja. Bukan pula hanya orang biasa tanpa tujuan. Tapi, orang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi, keajaiban cita-cita dan keajaiban keyakonan manusia yang tidak terkakulasikan dengan angka berapa pun.
Karena kamu harus mempercayainya.
Percaya pada 5cm di depan kening…

----oOo----
Sebenarnya apa hakikat 5 cm ini?
Dan kenapa harus 5 cm?
Tentu saja kalau mau jawaban gampangnya, itu tergantung dari sang penulis sendiri.
Kalau seandainya kau bingung mengenai 5 cm di depan keningmu.
Anggap saja bahwa itu adalah sebuah perumpamaan bahwa kau harus menatap ke depan. Bahwa masih banyak hal di depanmu yang masih menunggu untuk kau raih. Masih menunggu untuk kau jemput, menunggu untuk kau lihat dan tentu saja menunggu untuk kau hadapi.
Jangan pernah mengeluh. Jangan pernah menyerah. gunakan masa lalu sebagai cermin bagimu, sebagai bahan evaluasi diri dan jangan selalu hidup di masa lalu.
Lakukan yang terbaik hari ini. esok harus lebih baik. Untuk diri sendiri dan juga untuk orang-orang di sekitarmu (**hehehee.. sok filosofis banget yak kedengerannya)

5 cm novel - dari www.bukabuku.com
Bagi kalian yang belum pernah membaca novel ini. Tidak ada salahnya untuk mencari bukunya dan segera dibaca. Semoga kamu mendapatkan hikmah di balik cerita yang dituturkan =)



Lain kali aku ingin membahas sebuah film animasi yang berjudul '5cm per Seconds'
Sebuah anime yang menarik untuk dibahas dan tentu saja untuk ditonton.

Komentar

  1. ooh buku ini? hehehe, sudah saya balikin ke yang punya ga ya? hehehehe...

    saya juga suka buku ini. meski ada beberapa bagian yang saya lompati... ada lyric-lyric lagunya. kalau suka banget si ga juga, hehehe. ada bagian yang kelewat lebay. saya juga terpaksa membandingkan novel ini dengan "edensor" nya hirata, dan sayang sekali "edensor" terlalu bagus...heeee.

    sebenarnya ga ada gunanya juga si membanding-bandingkan (lha terus maksud paragraf saya di atas apaa??). whatsoever, it's worth reading.

    BalasHapus
  2. iya. saya juga baca waktu awal-awal kuliah.
    Mengenai "Edensor" sayang sekali sampai sekarang saya tidak pernah menghabiskan buku ini. Sampai bukunya saya berikan cuma-cuma ke teman. hehehee..

    Btw, jadi inget novel situa yang berjudul "The (Un)reality Show" karya Clara Ng kalau gak salah. Dulu saya menyukainya. hehehee..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah