Langsung ke konten utama

episode Menghibur Diri Sendiri


Menghibur Diri Sendiri

Namanya juga manusia yang dianugerahi emosi, tentu saja berbagai macam perasaan dan suasana hati telah dirasakan.

Mulai dari hal yang membuat hatinya merasa lebih ringan, entah itu yang bernama senang, gembira, riang, ceria, senyum, tertawa atau apalah itu kata lainnya yang menggambarkan bahwa dia sedang senang (jangan bingung bacanya kata-katanya emang rancu. hahaha)
Merasakan sedih, atau menangis, cemberut, marah, atau apapun istilahnya yang membuat beban di hatinya terasa berat.

Manusia atau katakanlah seseorang, sering melakukan sesuatu untuk meringankan sesuatu terhadap dirinya. Hmmm... dalam hal ini mungkin saya akan menegaskan kepada perihal ‘meringankan beban di hati’.
Nah, suatu ini bernama “Menghibur Diri Sendiri”

Menurut pendapat saya seperti ini:
 
Seringkali manusia (atau katakanlah seseorang, apalagi saya sendiri – saya mengakuinya) sering menggeneralisasi sesuatu yang berhubungan dengan dirinya baik baik secara langsung maupun tidak langsung.
Memaklumi dirinya sendiri yang berbuat keliru.
Menerima apa adanya perlakuan atau perkataan orang lain terhadapnya.
Membiarkan dirinya melakukan apa saja yang ingin dia lakukan, atau berpikir positif terhadap segala sesuatu.
Bahkan bisa saja melakukan sesuatu yang sangat mengandung resiko, dan dia sendiri tahu akan hal tersebut. Melakukan sesuatu bisa juga tanpa piker panjang.

Semua hal tersebut pada dasarnya dilakukan untuk menghibur diri sendiri agar tidak larut dalam kesedihan, kekecewaan atau masalah yang lebih dalam.
Atau bisa juga dia melakukan hal tersebut untuk mengeluarkan emosi yang selama ini dia pendam, yang penting apa yang memberatkannya dilepaskan semua.

Hal ini baik kok, asal kita tahu batasan antara yang benar dan salah, pahala dan dosa. Lagipula, selain melatih kesabaran diri sendiri yang tentu saja berdampak positif terhadap diri pribadi, hal ini juga baik untuk hubungan dan lingkungan yang sehat bersama orang lain.

Cara menghibur diri sendiri itu tentu saja berbeda masing-masing orang. Tergantung pribadinya seperti apa dan juga kondisi yang sedang dialaminya.
Seperti yang saya lakukan saat menulis tulisan ini, yaitu mendengarkan musik dengan volume keras. Selain karena kebiasaan, hal seperti ini aku lakukan karena ingin menghibur diri sendiri saja. Hahahahahaa..

**
Jangan bingung. mungkin saja saya mengatakan hal ini untuk menghibur diri sendiri dan mungkin pula saya sedang berusaha untuk melakukannya.

Note : Baca saja beberapa artikel di koran atau internet, banyak kok yang membahas mengenai menghibur diri sendiri. Karena mungkin tulisan ini tidak banyak memberikan hal yang ingin kau ketahui tentang menghibur diri. Hehehe…

Komentar

  1. "justru saat kita 'sadar' bahwa kita tengah menghibur diri sendiri, saat itulah kita 'gagal' menghibur diri," salah satu kalimat dari anda yang paling saya ingat. heheheh.

    kadang, saat saya 'sadar' tengah menghibur diri sendiri, saya merasa seperti mahluk yang menyedihkan (butuh hiburan). hahaha.

    Meski ga ada salahnya juga sih. Sedih itu kan normal. orang yang selalu terlihat senang (entah benar-benar senang atau pura2)--sama sekali tidak natural.

    entahlah..

    BalasHapus
  2. Hohoho..
    emang seperti itu sih. tapi tentu saja itu bukan hal yang mutlak.

    Sebenarnya tulisan ini berhubungan sama tulisan sebelumnya. Sebuah Keputusan untuk Kebahagiaan.
    jadi, putuskan apakah akan bahagia atau tidak. hehehe...

    Kalau masalah "merasa seperti makhluk yang menyedihkan", hmm.. kadang-kadang saya merasakannya juga, tapi tentu saja kalau merasa seperti itu malah akan benar2 seperti itu adanya. hehehe...

    BalasHapus
  3. Bisa aja mas bro ini he he he. Terimakasih sharingnya tentang tips menghibur diri sendiri

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah