Langsung ke konten utama

[Movie] 2 in 1 Short Movie Review - Airplane (1980) dan 12 Angry Men (1957)



AIRPLANE! (1980) 




Directors and Writers          : Jim Abrahams, David Zucker
Casts                            : Robert Hays, Julie Hagerty, Leslie Nielsen , Lloyd Bridges, Peter Graves, Kareem Abdul-Jabbar

Melihat sebuah poster film bergambarkan pesawat terlilit, rasa penasaran akan film itu pun terbersit. Film apaan ini? (membatin dalam hati *ceilah pake bahasa batin, kaya sinetron aja).

Iseng-iseng cari info di internet tentang film ini.
Wah, di Rottentomatoes film ini fresh dengan rating 98%, nilai 8,4. Sedangkan di IMDB nilainya 7,8. Lagipula beberapa situs mengatakan (bahkan di poster-nya pun ada) bahwa film Airplane! Ini adalah salah satu film terlucu yang pernah dibuat. Ah, masa sih? Rada-rada gak percaya (*membatin lagi dalam hati).

Setelah cari ku mencari, cari film ini, akhirnya ketemu juga trus ditonton dong. Film ini bercerita tentang seorang pramugari (Elaine) yang sedang bermasalah sama pacarnya. Sang pacar (Ted Striker), yang berprofesi sebagai sopir taksi dan memiliki masalah minum *drinking problem* (warning! masalah minum ini tidak seperti yang kalian bayangkan - percayalah) menyusulnya ke bandara dan naik ke pesawat yang juga dinaiki sang pacar. Ternyata, tanpa diduga, beberapa penumpang keracunan makanan yang disediakan di pesawat.  Begitu pula pilot, co-pilot, dan navigatornya pun mengalami keracunan makanan sehingga pesawat tidak ada yang mengendalikan. Hampir dan hampir saja terjadi kecelakaan. Semua panik. Dan apakah yang terjadi selanjutnya? Bisakah pesawat tersebut selamat?

Kalau dari sinopsis yang aku utarakan sih, sepertinya temanya SERIUS ya. Pesawat yang hampir kecelakaan. Hanya satu orang yang kemungkinan bisa menyelamatkan semua penumpang dalam pesawat. Kurang serius dan menegangkan apalagi coba?

Walaupun temanya SERIUS, tapii ternyata filmnya juga SERIUS lucu... 
Lucunya pake banget dan samapi gak sadar aku ketawa sampai ngakak (sering) sepanjang film. Hahahaaa... (*masih ngakak kalo ingat beberapa adegan film ini)

Biasanya film komedi barat (Hollywood) yang katanya lucu, begitu aku tonton gak selucu yang dikatakan orang. Mungkin karena budaya yang berbeda dan beda lelucon kali ya, jadi kadang-kadang joke yang dilontarkan ada yang gak kena (atau gak ngerti maksudnya apa)
Tapi... dalam film Airplane ini, entah kenapa semua leluconnya itu dapet, ngena di hati dan bikin ketawa ngakak. Beberapa jayus sih adegannya, tapi  tetap aja lucu.

Kelebihan film ini adalah menampilkan lelucon, lawakan yang terus menerus. Adaa aja pokoknya ide untuk ngelucunya, dan pace-nya cepat, jadi bukannya garing tapi justru menyegarkan. Hahaa...

Nilai : 8/10

Suka bangeeet sama leluconnya. :)




12 ANGRY MEN (1957)


Director          : Sidney Lumet
Writer             : Reginald Rose (story)
Casts               : Henry Fonda, Lee J. Cobb, Martin Balsam, John Fiedler, E.G. Marshall, Jack Klugman,   Edward Binns, Jack Warden, Joseph Sweeney, Ed Begley, George Voskovec, Robert Webber

Film 12 Angry Men ini adalah film produksi tahun 1957. Film hitam putih, tentang 12 juri di sebuah ruangan, berdiskusi untuk menentukan seorang anak muda “bersalah atau tidak bersalah” dalam sebuah kasus dugaan pembunuhan ayah kandungnya sendiri. Ke-12 juri adalah orang-orang yang tidak saling mengenal, berbagai macam profesi, usia, dan latar belakang. Ya, menonton film ini adalah menonton film tentang bapak-bapak yang sedang rapat. Film yang sepertinya gak seru dan memang sangat berpotensi menjadi tontonan yang sangat amat membosankan.

Tapi, apakah memang seperti itu?

Eiiitss... jangan salah.

Walaupun film ini dari awal hingga akhir film hanya berisikan 12 orang berembuk (rapat - diskusi) memutuskan dengan suara bulat bersalah atau tidaknya anak muda tersebut. Suara kesepakatan harus bulat, jika bersalah, kedua belas juri harus sepakat bersalah, begitu pula sebaliknya. Dengan banyaknya saksi di persudangan yang memberatkan dan dengan adanya barang bukti yang sangat meyakinkan, sepertinya kasus pembunuhan tersebut akan dengan mudah diambil keputusan bahwa anak muda tersebut memang bersalah, setidaknya itulah yang dipikirkan oleh hampir semua Juri, ketiga ternyata ada satu juri, yaitu juri #8 menyatkan bahwa anak tersebut tidak bersalah.

Juri#8 tidak mau dengan begitu saja dengan mudahnya menentukan hidup seseorang dalam waktu singkat tanpa membicarakannya terlebih dahulu. Karena, apabila anak tersebut dinyatakan bersalah, maka anak muda tersebut akan dihukum mati di kursi listrik
Pernyataan juri #8 tersebut membuat ke-11 juri lainnya marah, jengkel, dan menganggap juri #8 hanya membuang-buang waktu mereka saja di ruangan tersebut. Bagaimanakah kelanjutan dari diskusi mereka? siapakah yang benar dalam perdebatan ini? apakah keputusan akhir dari ke-12 juri tersebut?

12 Angry Men atau 12 Lelaki Marah, adalah sebuah film klasik yang masih menggunakan media film hitam putih. Sangat berpotensi tidak disukai dan tidak menarik minat penonton awam apalagi generasi muda yang sudah terbiasa dengan teknologi perfilman zaman sekarang ini. Sepertinya sudah dalam pikiran mereka bahwa film klasik, atau yang biasa mereka sebut ‘jadul’ apalagi hitam putih akan sangat membosankan. Jangankan ditonton, dicoba tonton atau dilirik aja sepertinya hampir tidak mungkin.

Tapi, film bagus dan berkualitas itu tidak harus selalu efek canggih, adegan-adegan seru penuh aksi dan ledakan, roman percintaan, komedi yang mengocok perut, adegan kolosal, warna-warni indah dan segala kemeriahan yang ada.
Film dengan script brilian dan akting menawan itu sudah cukup :)

Aku pribadi suka banget dengan film ini.

Mengapa suka?

Dialog-dialognya cerdas, kekuatan akting para pemainnya yang top, membuat film ini begitu menarik. Hanya dengan mendengar percakapan dan dialog yang keluar dari mulut para pemainnya cukup membuatku duduk diam memperhatikan dengan seksama tanpa sedikitpun merasa bosan. Bahkan dari percakapan para juri pun membuatku merasa terlibat langsung menjadi juri ke-13 dan juga ikut membayangkan kejadian-kejadian serta mendengar argumen, saksi dan bukti yang diutarakan walaupun mungkin hanya duduk diam menyimak di dalam ruangan. Menonton film ini adalah sebuah pengalaman menonton yang sangat menyenangkan. Banyak dialog keren. Banyak kejutan demi kejutan menarik bermuculan sepanjang 1,5 jam film berlangsung tanpa ada rasa bosan.

Btw, walaupun aku tidak begitu mengerti tentang hukum di US sana, film ini enak diikuti.

Tidak salah banyak orang mengatakan film ini “A Classic not to be Missed.

Nilai : 9/10

NB : Saking sukanya, mulai menyebarkan virus film ini kepada semua teman kantor. Syukurnya, walaupun jadul, ternyata banyak yang suka dengan film ini :)

Salah satu quote favorite

Selalu saja sulit untuk mengabaikan prasangka pribadi untuk sesuatu semacam ini, Dimanapun kau berprasangka, prasangka itu akan mengaburkanmu dari kebenaran. Aku benar-benar tidak tahu kebenarannya, malahan kupikir tidak orang yang benar-benar tahu kebenarannya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah