Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

LEMPAR KODOK

Minggu pagi yang cerah. Suasana taman kota tidak begitu ramai. Hanya terlihat beberapa orang yang duduk-duduk di bangku pinggir taman. Dua orang tampak duduk di pinggir kolam di tengah taman dan juga terlihat seorang anak perempuan bersama ayahnya bediri memandangi air mancur di tengah kolam tersebut. Anak perempuan itu berumur sekitar lima tahun. Rambutnya sebahu di kepang dua. Memakai baju kaus, celana pendek dan sandal jepit. ”Ayah, itu bunga apa yang di tengah kolam? kok gak tenggelam?” Anak perempuan itu tiba-tiba bertanya. ”Oh, itu namanya bungan teratai.” Ayahnya menjawab. ”Kok di tengah air? gak tenggelam, Yah? Terus daun yang bulat di tengah air itu apa?” Anak perempuan itu kembali bertanya. ”Hidupnya memang di air, tapi, akarnya tetap di dalam tanah. Terus, yang hijau bundar itu daunnya.” Ayahnya menjawab. ”Ayah, ada kodok di daun teratai itu.” Anak perempuan itu berteriak senang. Ayahnya hanya menjawab, ”Iya!” ”Ayah, aku lempar ya!”

The History of Love (Novel)

Berawal dari suatu sore yang cerah (menurut dugaan ingatanku pada saat itu) aku dan seorang teman (sebut saja namanya Ana) jalan-jalan ke toko buku Gramedia Bintaro Plaza. Kebiasaanku kalau ke toko buku adalah keluar dari toko buku dengan membawa pulang apapun dari toko tersebut. Rasanya sia-sia ke toko buku hanya untuk melihat-lihat buku bagus tetapi tidak dibeli (rasanya menyakitkan, jadi lebih baik tidak usah ke toko buku kalau tidak berniat membeli). Bukan kebiasaanku juga ke toko buku hanya untuk numpang membaca buku sambil berdiri atau duduk di tempat duduk yang di sediakan di dalam toko tersebut. Menurutku itu bukan hal yang asyik untuk dilakukan. Aku cenderung pusing kalau hanya menumpang membaca buku, makanya hanya akan membaca ringkasan di sampul belakang buku yang menurutku menarik saja. Lebih enak itu, bukunya dibeli trus dibaca di kamar sambil tiduran, dengerin musik atau ngapain aja. Ngomong-ngomong soal ini, aku jadi mengagumi orang yang betah memb

QUOTE 6 - 7 - 8

6. SENYUM   Tersenyumlah jika kau inginkan dan teruskanlah begitu jika kau tulus 7. WAKTU UNTUK DIRI Luangkanlah waktu untuk berbicara dengan diri sendiri supaya kau mengetahui apa yang kau inginkan dan apa yang kaurasakan. Sehingga dengan demikian kau akan lebih mengenal dirimu sendiri dan lebih menghargainya 8. SAHABAT TULUS Jika berpisah dalam jangka waktu yang lama, maka kau akan merasa seolah perpisahan itu terjadi kemarin saat bertemu kembali. Kalau dulu kau telah terbiasa, maka tidaklah membutuhkan waktu yang lama untukmu membiasakan diri kembali.   Itulah yang terjadi apabila suatu hubungan dilandasi oleh ketulusan