Minggu pagi yang cerah. Suasana taman kota tidak begitu ramai. Hanya terlihat beberapa orang yang duduk-duduk di bangku pinggir taman. Dua orang tampak duduk di pinggir kolam di tengah taman dan juga terlihat seorang anak perempuan bersama ayahnya bediri memandangi air mancur di tengah kolam tersebut.
Anak perempuan itu berumur sekitar lima tahun. Rambutnya sebahu di kepang dua. Memakai baju kaus, celana pendek dan sandal jepit.
”Ayah, itu bunga apa yang di tengah kolam? kok gak tenggelam?” Anak perempuan itu tiba-tiba bertanya.
”Oh, itu namanya bungan teratai.” Ayahnya menjawab.
”Kok di tengah air? gak tenggelam, Yah? Terus daun yang bulat di tengah air itu apa?” Anak perempuan itu kembali bertanya.
”Hidupnya memang di air, tapi, akarnya tetap di dalam tanah. Terus, yang hijau bundar itu daunnya.” Ayahnya menjawab.
”Ayah, ada kodok di daun teratai itu.” Anak perempuan itu berteriak senang.
Ayahnya hanya menjawab, ”Iya!”
”Ayah, aku lempar ya!” Kemudian, si anak perempuan mengambil kerikil dan melemparnya ke tengah kolam.
Kodok itu terkejut dan melompat ke dalam kolam.
”Ayah, ada kodok lagi di tengah daun teratai yang di sana. Lempar dong, Yah!”
“Baiklah.” Sang ayah pun mengambil kerikil dan melempar kodok itu.
Kodok itu pun melompat juga ke dalam kolam.
Hari makin siang. Taman itu masih terlihat sepi. Si anak perempuan dan ayahnya kembali pulang.
***
Di atas adalah sebuah cerita yang sangat sederhana. Sebuah cerita yang aku tulis dulu sekali, sudah cukup lama sekitar 3 tahun yang lalu. Sebenarnya tidak ada sesuatu yang istimewa dalam cerita itu.
Sebenarnya hal yang ingin aku sampaikan dari cerita tersebut adalah mengenai 'menikmati waktu' (walaupun mungkin gak nyambung ya).
Menikmati Waktu Vs. Menghabiskan Waktu
Menikmati waktu tentu saja berbeda dengan menghabiskan waktu.
Jika kau memiliki waktu seharian apa yang akan kau lakukan?
Apakah tidur seharian? membaca? mendengarkan musik? jalan-jalan atau belanja? melukis? bermain bola atau game? atau justru tidak tahu harus melakukan apa?
Jika kau memiliki waktu seharian apa yang akan kau lakukan?
Apakah tidur seharian? membaca? mendengarkan musik? jalan-jalan atau belanja? melukis? bermain bola atau game? atau justru tidak tahu harus melakukan apa?
Bisa saja waktu yang kau miliki kau habiskan dengan kegiatan yang kau sukai, tetapi, apakah kau menikmati waktu yang kau habiskan tersebut?
Apakah kau menikmati hal atau kegiatan yang kau lakukan?
Selama ini, menghabiskan waktu-lah yang kurasa sering aku lakukan. Aku menonton film atau tidur seharian di kala libur, namun kadang aku merasa tidak menikmatinya. Hal itu terbukti dengan kurangnya waktu dan semuanya berlalu begitu saja.
Begitu libur telah mau usai, waktu seolah berlalu begitu cepat tanpa sesuatu yang berkesan.
Begitu pula dengan bekerja. Aku sering menghabiskan waktu dengan bekerja tanpa benar-benar menikati pekerjaan yang aku lakukan.
Lalu bagaimana caranya menikmati waktu itu?
tentunya setiap orang memiliki caranya sendiri. Pernah di suatu sore aku lagi suntuk kemudian keluar ke supermarket untuk membeli makanan. kemudian aku jalan-jalan tak tentu arah dan akhirnya masuk ke sebuah lapangan sepakbola. Aku duduk di pinggir lapangan basket sambil sesekali melihat orang-orang bermain sepak bola. Semakin sore, ternyata banyak anak-anak seumuran 8-12 tahun bermain sepak bola di lapangan basket tesebut.
Sembari menikati makanan, aku menonton mereka bermain, tersenyum melihat tingkah mereka dan candaan mereka. Hari semakin sore, semilir angin semakin terasa, namun justru aku semakin menikati sore itu dan semakin enggan untuk beranjak.
Justru hal-hal sederhana-lah yang membuat kita menikmati waktu itu.
Oleh karena itu mulai sekarang, cobalah untuk menikmati waktu yang kita miliki. Bukan hanya sekedar menghabiskannya. Nikmati waktumu dengan caramu sendiri.
Lalu bagaimana caranya menikmati waktu itu?
tentunya setiap orang memiliki caranya sendiri. Pernah di suatu sore aku lagi suntuk kemudian keluar ke supermarket untuk membeli makanan. kemudian aku jalan-jalan tak tentu arah dan akhirnya masuk ke sebuah lapangan sepakbola. Aku duduk di pinggir lapangan basket sambil sesekali melihat orang-orang bermain sepak bola. Semakin sore, ternyata banyak anak-anak seumuran 8-12 tahun bermain sepak bola di lapangan basket tesebut.
Sembari menikati makanan, aku menonton mereka bermain, tersenyum melihat tingkah mereka dan candaan mereka. Hari semakin sore, semilir angin semakin terasa, namun justru aku semakin menikati sore itu dan semakin enggan untuk beranjak.
Justru hal-hal sederhana-lah yang membuat kita menikmati waktu itu.
Oleh karena itu mulai sekarang, cobalah untuk menikmati waktu yang kita miliki. Bukan hanya sekedar menghabiskannya. Nikmati waktumu dengan caramu sendiri.
heeeeeeeeeeee... saya setuju banget! kita lebih sering menghabiskan waktu daripada menikmatinya. sekedar ingin menambahkan: seringkali "menikmati waktu" itu sifatnya lebih spontan.
BalasHapuskadang kita sudah berencana menikmati waktu dengan cara tertentu, but setelah semua sudah dilakukan (makanan sudah di beli, film sudah ditel/misalnya), ternyata malah jadi sibuk ma hal-hal lain.
Saya juga setuju, bahwa waktu yang kita nikmati itu lebih sering kita lakukan tanpa rencana.
BalasHapusmari kita nikmati waktu yang kita miliki. hehehehe...