Ngomong-ngomong soal ini, aku jadi mengagumi orang yang betah membaca di toko buku sambil berdiri bahkan bisa menghabiskan satu buah novel tanpa membelinya sama sekali (walaupun kadang perlu ke toko buku beberapa kali untuk melanjutkan membaca-bukan maksud menyindir ya).
Ah, sepertinya aku ngelantur terlalu banyak. Singkat cerita, temanku ini menemukan sebuah buku yang terlihat menarik dengan judul yang menarik dan ringkasan yang menarik di sampul belakang novel tersebut. Buku itu berada di deretan rak yang memajang novel teenlit, ciklit (gimana tulisannya?) dan tentang cinta-cinta yang lain.
Buku itu berjudul The History of Love dan inilah penampakan bukunya
The History of Love (Novel) |
Dan berikut ini adalah sinopsis yang tertulis di sampul belakang novel ini.
“ The History of Love adalah cerita tentang buku yang berjudul The History of Love...
Si pemilik toko buku tidak berusaha menarik perhatian para pengunjung tokonya terhadap buku itu. Dia tahu di tangan yang salah buku itu akan disia-siakan, atau lebih parah lagi, tidak dibaca. Maka dibiarkannya buku itu di tempatnya, dengan harapan pembaca yang tepat akan menemukannya..
Dan tentang gadis bernama Alma...
Waktu aku lahir, oleh ibuku aku diberi nama menurut setiap gadis di buku pemberian ayahku padanya, judulnya The History of Love
Dan tentang seorang lelaki yang tidak bisa melupakan cintanya
Pada suatu masa ada seorang anak laki-laki. Dia tinggal di desa yang sudah tak ada lagi, di rumah yang sudah tak ada lagi, di pinggir padang yang sudah tak ada lagi, tempat segala sesuatu di temukan dan segala sesuatu mungkin terjadi. Tongkat bisa menjadi pedang. Kerikil bisa menjadi permata. Pohon bisa menjadi puri.
Ketiganya dipertemukan pada suatu Sabtu sore di Central Park. Alma, remaja yang mencoba mengobati kesedihan ibunya. Ia yakin kuncinya da pada The History of Love, buku lama yang diterjemahkan sang ibu dengan penuh cinta. Sementara itu, Leo Gursky, lelaki yang masih terus merindukan cintanya, tidak tahu bahwa buku yang ditulisnya enam puluh tahun silam ternyata masih bertahan, melintasi samudra dan mengubah banyak kehidupan.
Novel ini alur ceritanya bisa dibilang unik karena penceritaannya adalah per chapter.
Setiap chapter menceritakan kehidupan masing-masing tokoh, yaitu Leo Gursky, Alma Singer, Buku The History of Love, dan juga adik dari Alma Singer, yaitu Bird.
Aku dan novel ini
Tidak banyak yang ingin aku ceritakan tentang isi cerita novel ini. Biarlah bagi kalian yang belum membacanya dan kebetulan membaca tulisanku ini mendapatkan kepuasan dari novel ini. Semakin sedikit kalian mengetahui cerita ini, semakin puas yang kalian rasakan (menurut saya dan saya berharap seperti itu).
Membaca ringkasan di sampul belakang buku ini saja membuatku penasaran dengan isi buku ini. Diperkenalkan oleh seorang teman yang begitu bersemangat membaca buku ini di Gramedia dan menunjukkannya padaku. Dengan cara penceritaan yang unik dan kisah yang begitu mengaharukan menjadikan buku ini salah satu buku favoritku.
Pada awalnya sih aku meminjam. Tetapi semakin lama aku semakin menyukai buku ini sehingga mulailah pencarianku untuk mencari (yaiyalah pencarian untuk mencari, masa untuk menyembunyikan?) buku ini. Cukup susah untuk mendapatkannya, bahkan di Gramedia Bintaro Plaza sudah tidak ada lagi. Akhirnya pencarian berakhir di Toko Gunung Agung Margo City, Depok dan itupun hanya tinggal 1 buku yang akhirnya aku beli.
saya nampang deh sama bukunya |
Saya merekomendasikan buku ini untuk kamu...
Rating : 4/5 (tentu saja karena aku menyukai novel ini)
Detail Buku
Judul | : Sejarah Cinta - The History of Love |
No. ISBN | : 9792224688 |
Penulis | : Nicole Krauss |
Penerbit | |
Genre | : Romance |
Jumlah Halaman | : 335 |
Harga | : Rp 40.000 |
oh ya? saya lumayan kesindir. seneng banget baca buku di toko bukunya langsung. tapi juga ga pernah sampai habis sih (paling sa' bab dua bab). kayanya yang punya toko dah hapal wajah saya, ehhe.
BalasHapussoal buku ii kayanya bagus juga.... pinjem dong...
Hehehehe..
BalasHapussilakan aja kapan mau dipinjam dan jangan merasa tersindir karena gak ada yang berniat menyindir.
kok nggak ada harganya, mas?
BalasHapusHehehehe, iya lupa.
BalasHapusaku sebut di sini dulu harganya ya.
Harga Rp 40.000
tahun terbit?
BalasHapus