Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

#Cumangomong Ketika Semangat Membaca Buku Meningkat Drastis Akibat Butuh Pelarian Pikiran (Hahaha...)

Edisi curhat. Curhat dikit ya... Baca dan berbahagialah!! Tahun 2016 ini aku bikin target baca buku sebanyak 75 buku selama setahun. Target awal tahun yang aku buat sih hanya 50 buku. Namun, selama bulan Januari sampai Maret ternyata minat bacaku meningkat drastis dan lebih cepat dari jadwal seharusnya, sehingga aku pun menambah target jumlah buku yang aku baca selama tahun 2016 menjadi 75 buku. Sampai bulan September ini baru berhasil baca 66 buku ditambah 2 sedang proses baca (yang numpuk dan menunggu dibaca sih banyak) Minat bacaku akhir-akhir ini meningkat drastis, padahal tahun 2009-2014 aku pernah kehilangan minat baca dan cuma semangat baca komik. Lebih tepatnya sih sejak mulai bekerja, stamina baca menurun. Niat membaca buku hanya tinggal niat karena kondisi badan yang sudah lelah tidak memungkinkan untuk membaca buku lagi. Oleh karena itu, selama periode 2009-2014 aku lebih banyak membaca komik dan menonton film. Sejak pindah tugas di kantor baru dan dengan ja

[Book Review] Norwegian Wood - Haruki Murakami

Judul Buku : Norwegian Wood Penulis : Haruki Murakami Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Penerjemah : Jonjon Johana Penyunting : Yul Hamiyati Perancang Sampul : Deborah Amadis Mawa Cetakan ketujuh, April 2016 Tebal iv + 423 halaman ISBN 978-602-6208-94-1  *blurb* Ketika ia mendengar Norwegian Wood karya Beatles, Toru Watanabe terkenang akan Naoko, gadis cinta pertamanya, yang kebetulan juga kekasih mendiang sahabat karibnya, Kizuki. Serta-merta ia merasa terlempar ke masa-masa kuliah di Tokyo, hampir 20 tahun silam, terhanyut dalam dunia pertemanan yang serba pelik, seks bebas, nafsu-nafsi, dan rasa hampa—hingga ke masa seorang gadis badung, Midori, memasuki kehidupannya, sehingga ia harus memilih antara masa depan dan masa silam.  -- "Kamu jangan mengasihani diri sendiri. mengasihani diri sendiri itu adalah perbuatan orang hina." Hmm... Aku berpikir cukup lama untuk merenungkan apakah buku ini aku sukai atau tidak. Bu

[Book Review] 2 in 1 Fakhrisina Amalia – ‘PERSONA’ dan ‘HAPPINESS’

Persona + Happiness Awal mula aku tertarik untuk membaca karya Fakhrisina Amalia adalah karena membaca ulasan beberapa blogger dan juga pembaca lainnya yang mengatakan bahwa novel ‘Persona’ adalah karya terbaik sang penulis sampai saat ini. Membaca sinopsisnya pun sebenarnya tidak membuatku begitu tertarik untuk ngebet segera membaca buku ini, namun rasa penasaran itu masih saja terasa apabila melihat buku ini di rak toko buku. Hingga pada akhirnya aku memasukkan ‘Persona’ dalam wishlist -ku dan menjadi salah satu buku yang pasti akan aku beli ketika aku memenangkan voucher belanja buku di suatu toko buku besar dan terkemuka di Indonesia (yaelah, sebut saja Gramedia, Bie!) Nah, setelah membaca Persona, aku merasa suka dengan tema yang diangkat (cukup terasa pengaruh manga-anime dalam cerita ini, apalagi nama salah satu tokohnya Altair, orang Jepang) dan aku suka cara Fakhrisina menuliskan ceritanya. Cara berceritanya asyik dan tanpa terasa aku pun menyelesaikan buku i

[Book Review] PENGAKUAN - Anton Chekhov

Pengakuan - Anton Chekhov Judul buku : PENGAKUAN Penulis : Anton Chekhov Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) Penerjemah : Koesalah Soebagyo Toer Penyuntin : Candra Gautama Perancang Sampul : Teguh Tri Erdyan, Deborah Amadis Tebal xv + 147 halaman Cetakan Kedua, April 2016 ISBN 978-602-6208-17-0 * blurb * Kemunafikan, kecenderungan untuk memanipulasi orang lain, serta praktik penjilatan dan korupsi, adalah sebagian tema cerita pendek Anton Chekhov. Ditulis dengan gaya satire yang begitu memikat, cerita-cerita itu menggambarkan keadaan masyarakat Rusia yang sedang membusuk menjelang Abad XX. “Apa yang saya inginkan hanyalah berkata kepada masyarakat dengan jujur: ‘Pandanglah diri kalian dan lihatlah betapa busuk dan muramnya kalian.’ Hal yang penting adalah bahwa masyarakat perlu menyadari bahwa mereka... tidak boleh tidak harus menciptakan kehidupan yang lebih baik dan berbeda.... Sepanjang kehidupan itu belum terwujud, saya tidak akan je

[Book Review] ELANTRIS - Brandon Sanderson

Buku Elantris koleksi pribadi. Lokasi foto di halaman kantor Judul Asli : Elantris   Pengarang : Brandon Sanderson   Penerjemah : Nur Aini   Penyunting : Esti Budihasbari   Penerbit : Mizan Fantasy Tebal : 544 halaman Diterbitkan pertama kali Maret 2015   ISBN 978-979-433-854-4   Format, Bahasa: Paperback, Indonesia *Blurb* KARYA PENULIS YANG DIPERCAYA MELANJUTKAN SERI THE WHEEL OF TIME Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.   Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Rao

[Book Review] STEELHEART (The Reckoners #1) - Brandon Sanderson

Judul Buku : STEELHEART (The Reckoners #1)   Penulis : Brandon Sanderson   Penerjemah : Putro Nugroho   Penyunting : Rina Wulandari   Desain Sampul : Aditya “tyo” Satyagraha   Penerbit Noura Books (Mizan Fantasi)   ISBN 9786020989983   Cetakan I, April 2016 ( Soft Cover )   Tebal 565 halaman *blurb* Steelheart menghancurkan ruangan, membunuh siapa pun yang dia lihat. Tiran itu berteriak penuh kemurkaan. Kemudian, gelombang energi terpancar dari tubuhnya, dan lantai di sekelilingnya pun berubah warna—menjelma logam. Saat Calamity muncul, manusia yang terkena efeknya mendapatkan kekuatan super. Orang-orang menyebut mereka Epic. Namun, alih-alih menjadi pahlawan, mereka menggunakan kekuatan untuk menguasai dunia dan menghancurkan siapa pun yang menghalangi tujuan mereka. Teror menyebar ke seluruh negeri. Bumi diliputi kegelapan. Para manusia biasa harus hidup di bawah tanah. Tak ada yang berani memberontak, kecuali Reckoners—sekelompok manusia bia