Buku Elantris koleksi pribadi. Lokasi foto di halaman kantor |
Judul
Asli : Elantris
Pengarang : Brandon Sanderson
Penerjemah : Nur Aini
Penyunting
: Esti Budihasbari
Penerbit : Mizan Fantasy
Tebal : 544 halaman
Diterbitkan pertama kali Maret 2015
ISBN 978-979-433-854-4
Format,
Bahasa: Paperback, Indonesia
*Blurb*
KARYA PENULIS YANG DIPERCAYA MELANJUTKAN SERI THE WHEEL OF TIME
Elantris, pusat dari Arelon, kota nan indah, bercahaya dan dihuni oleh makhluk abadi yang menggunakan kekuatan sihir mereka demi kemanusiaan. Penduduk Elantris berasal dari manusia biasa yang disentuh Shaod sehingga mereka dikaruniai kekuatan abadi. Sepuluh tahun lalu, tiba-tiba saja kekuatan Elantris musnah. Shaod mengubah penduduk Elantris menjadi penyakitan, berkeriput dan tak berdaya bagai penderita lepra. Kota yang dulu indah dan bercahaya kini kumuh, kotor, dan diambang kehancuran.
Putri Sarene dari Teod tiba di Arelon untuk menikahi pangeran Raoden demi kepentingan politik. Ternyata Raoden sudah meninggal dan Sarene harus hidup tanpa pelindung di bawah ancaman serangan kaum Fjordell yang fanatik. Tetapi, tak ada yang tahu bahwa sebenarnya Raoden telah disingkirkan sang Ayah ke kota Elantris yang terkutuk. Karena Raoden telah ternoda oleh Shaod yang menyerang penduduk Elantris. Sementara itu, Hrathren dan para pendukung fanatiknya dari Fjordell ingin menghancurkan Elantris yang mereka anggap sebagai bukti kebusukan dan kejahatan penghuni kota itu. Bisakah Arelon bertahan dari serbuan Fjordell? Raoden harus menguak rahasia terpendam di Elantris demi menyelamatkan negara dan tunangannya.
Sebuah kisah fantasi epik yang lengkap, kuat dan penuh kejutan. Sebuah debut menyegarkan di dunia high-fantasy.
**
Eh, seriusan ini karya debut perdana Brandon Sanderson?
Kok keren banget sih? Apalagi kalau untuk ukuran debut, Elantris ini memang luar biasa banget. Membaca buku ini rasanya asyik banget dan seperti ditulis oleh seorang penulis yang senior dan memiliki banyak pengalaman.
Kok keren banget sih? Apalagi kalau untuk ukuran debut, Elantris ini memang luar biasa banget. Membaca buku ini rasanya asyik banget dan seperti ditulis oleh seorang penulis yang senior dan memiliki banyak pengalaman.
Sebelumnya
aku mau cerita sedikit dulu deh.
Sebelumnya
aku asing dengan nama Brandon Sanderson, bahkan ketika salah satu group
penggemar novel fantasi pernah membahas tentang profil penulis satu ini aku
tidak terlalu menaruh perhatian lebih. Sempat sih membaca profil Brandon
Sanderson dan mencari tahu karya-karya lainnya, namun masih sebatas itu saja.
Hingga suatu
hari di bulan Februari, salah seorang teman memberikan info salah seorang
blogger membahas tentang Elantris dan mengadakan giveaway novel ini. Membaca ulasan yang ditulis oleh Ren Puspita
dalam blog-nya membuatku penasaran ingin membaca novel Elantris ini. Aku memang
cukup menyukai cara Ren Puspita
mengulas sebuah buku dan ulasan tentang elantris ditulis dengan sangat menarik
(ulasan Ren tentang Elantris bisa dibaca di sini).
Nah, tanpa
basa basi dan tanpa pikir panjang, aku langsung mengikuti giveaway tersebut dan
sangat bersyukur ketika terpilih menjadi pemenang. Namun aku tidak langsung
membaca buku ini begitu mendapatkannya, malah beberapa kali aku tunda setelah
membaca 3 halaman. Bukan karena rasa bosan makanya aku belum melanjutkan
bacaanku, tapi karena aku merasa waktunya belum ‘klik’ untuk membaca Elantris
yang sepertinya membutuhkan mood dan
waktu yang pas.
Sampai
setelah lebaran aku masih belum juga membaca Elantris, malah membaca Stellheart karya Brandon Sanderson lebih dahulu. Nah, aku langsung
menyukai gaya penceritaan Brandon Sanderson di Steelheart, makanya setelah itu
aku langsung bertekad untuk langsung membaca Elantris tanpa pikir panjang.
Beberapa halaman awal sih memang masih belum terasa feel-nya, namun semakin membaca halaman demi halaman justru aku
tidak bisa berhenti membacanya. Rasa capek dan mata mengantuklah yang membuatku
istirahat dari membaca buku ini, bahkan di kantor kadang-kadang gelisah karena
ingin segera melanjutkan membaca Elantris ini.
Hasilnya WOW...
Aku suka banget cerita high fantasy seperti ini. Dunia Elantris yang
diciptakan Brandon Sanderson sangat keren.
Ringkasan di
atas memang sudah cukup menggambarkan faris besar cerita Elantris, namun jangan
pernah ragu untuk membacanya karena banyak hal luar biasa yang akan kamu
temukan lembar tiap lembar.
Elantris
diceritakan dari tiga sudut pandang karakternya. Masing-masing sudut pandang
akan diceritakan per bab. Mereka adalah Raoden, pangeran Arelon yang terkena
Shaod dan dibuang ke Elantris, yang kedua adalah tunangan Raoden, Sarene, putri
negara tetangga Teod yang berusaha menyelamatkan Arelon dari cengkeraman musuh.
Tokoh ketiga yang merupakan tokoh antagonis yaitu Hrathren, seorang gyorn (atau
imam besar) agama Shu-Dereth yang mempunyai misi untuk menyebarkan agamanya dan
juga membuat Arelon bergabung dengan kerajaan Fjordell.
Ketiga
karakter ini menurutku keren dan luar biasa. Masing-masing memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing yang membuat pembaca mudah menyukai mereka.
Raoden sang pangeran adalah sosok yang cerdik, pantang menyerah, penyayang, dan optimis. Dia meyakini bahwa ada alasan dia menjadi seorang Elantrian dan mungkin takdirnya adalah menyelamatkan Elantris.
Sarene, sang putri, tampil sebagai sosok perempuan cantik, kuat, pintar, mandiri, berpendirian teguh, dan jago politik. Sifatnya juga keras kepala dan merasa tidak banyak orang yang menyukainya karena sifatnya tersebut.
Hrathen, sang gyorn, adalah tokoh antagonis yang sangat mudah disukai akibat kecerdikan, strategi, dan pergolakan batinnya yang mebuatnya sebagai tokoh antagonis dengan alasan yang masuk akal dan bisa diterima.
Para tokoh pendukung lainnya pun digambarkan sangat bagus. Suka.
Beberapa di
antaranya adalah teman Raoden di Elantris, Galladon yang (secara mengejutkan)
sangat sering pesimis, Karata, dan Saolin. Ada pula bangsawan - bangsawan
Arelon seperti Duke Roial, Count Elondel, Baron Shuden yang merupakan teman
Raoden dan kini mendukung Sarene. Kemudian ada pamannya Sarene, Kiin, yang ternyata
seorang koki handal istri dan anak-anak mereka yang memiliki keunikan sendiri.
Dari pihak antagonis selain Hrathren ada juga Dilaf, yang sifatnya sangat
bertolak belakang dengan Hrathen. Bahkan Seon Sarene, Ashe pun menyenangkan.
Cerita tentang kerajaan dan permainan politiknya salah satu tema yang aku sukai. Ada sensasi sendiri dalam membaca buku dengan unsur politik di dalamnya (walaupun dalam kehidupan nyata aku sama sekali gak tertarik akan politik).
Cerita tentang kerajaan dan permainan politiknya salah satu tema yang aku sukai. Ada sensasi sendiri dalam membaca buku dengan unsur politik di dalamnya (walaupun dalam kehidupan nyata aku sama sekali gak tertarik akan politik).
Lebih dari 50% buku ini berkutat tentang politik, intrik,
strategi, dan permainan di dalamnya. Bukannya bosan, justru cerita tentang
politik inilah yang membuatku semakin menyukai Elantris.
Selain politik, ada pula sihir dan keajaiban Elantris yang
sangat aku suka. Sihir Aon (AonDor) yang bekerja dengan menggunakan lambang
(tulisan, seperti Rune) sangat menarik perhatianku. Bahkan semakin membaca
tentang sihir Aon, semakin aku diliputi rasa penasaran dan ingin tahu lebih
banyak lagi. Membayangkan cara kerja Aon sembari membacanya terasa
menyenangkan.
Elantris ini memang bukan buku yang sempurna. Karena Elantris ini adalah high fantasi dengan dunia yang diciptakan sendiri, oleh karena itu banyak bahasa-bahasa khusus dalam novel ini. Akibat tidak adanya glossarium atau catatan kaki, maka cukup banyak kata dan istilah yang membuat bingung ketika membacanya. Namun jangan khawatir, kata dan istilah tersebut pada akhirnya bisa kita mengerti arti dan maksud penggunannya. Memang sih membutuhkan waktu dan itu pun dari hasil menerka-terka artinya, tapi hasilnya justru lebih menyenangkan sih.
Elantris ini memang bukan buku yang sempurna. Karena Elantris ini adalah high fantasi dengan dunia yang diciptakan sendiri, oleh karena itu banyak bahasa-bahasa khusus dalam novel ini. Akibat tidak adanya glossarium atau catatan kaki, maka cukup banyak kata dan istilah yang membuat bingung ketika membacanya. Namun jangan khawatir, kata dan istilah tersebut pada akhirnya bisa kita mengerti arti dan maksud penggunannya. Memang sih membutuhkan waktu dan itu pun dari hasil menerka-terka artinya, tapi hasilnya justru lebih menyenangkan sih.
Salah satu hal yang membuatku kurang puas akan buku ini adalah...
Buku ini KURANG TEBAL
Buku ini KURANG TEBAL
*lho, kok kurang puas?
Buku Elantris ini padahal tebal lho, 500an halaman lebih, ukuran buku yang besar dan font agak kecil, margin tulisan mepet pinggiran halaman juga, tapi kok rasanya masih saja kurang.
Aku masih penasaran dan ingin tau lebih banyak tentang sihir AonDor yang seperti sihir Rune, Ingin membaca lebih banyak lagi tentang tentang kisah Raoden dan Sarene, masih ingin baca kisah tentang Elantris beserta orang-orangnya, dan masih ingin tahu lebih banyak lagi.
Aku berharap buku ini lebih tebal lagi sekitar 200an halaman deh, biar makin puas. Banyak hal yang ingin aku tahu lagi. Rasanya nagih sih. Hahaha...
TOP BGT
Rating 5/5
P.S.
Eh, pada akhirnya ulasanku ini malah lebih banyak membahas
perasaanku yang bahagia setelah membaca buku ini bukannya membahas isi bukunya.
Tapi, menurutku memang lebih baik begitu sih. Membaca Elantris ini merupakan
pengalaman yang sangat mengasyikkan bagiku.
Saranku sih, segeralah baca buku ini. Kalau belum punya,
langsung saja ke toko buku atau pesan buku ini. Jangan berpikir panjang lagi.
Temukan keindahan, keajaiban, dan sensasi yang memuaskan sewaktu membaca buku
ini. Jangan sampai menyesal lho ketika buku ini tiba-tiba menjadi langka (susah
didapat).
Ayo...
Segera BACA ya!! :)
Komentar
Posting Komentar