ALL CREATURES GREAT
AND SMALL
“Segala Makhluk Besar dan Kecil”
|
Judul Asli : All Creatures Great and Small
Penulis : James Herriot
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 640 halaman
ISBN 978-602-03-0976-7
Cetakan Pertama 2014
Awalnya aku mengira novel ini adalah
novel baru, karya yang terbit sekitar tahun 2000-an, tapi ternyata salah, buku
ini ternyata ditulis tahun 1972. Lama juga ya. Hehehe...
Awal baca sinopsisnya yang bercerita
tentang James Herriot muda yang berprofesi sebagai dokter hewan muda dengan
segala kesenangan dan tantangannya, aku langsung membayangkan manga Dr. Koto –
manga yang bercerita tentang dokter di pulau terpencil dan Wild Life - manga yang bercerita tentang dokter hewan yang
ceritanya unik dan lucu. Kedua manga itu aku suka, oleh karenanya aku
membayangkan novel All Creatures Great
and Small ini merupakan perpaduan kedua cerita manga tersebut.
Membaca novel ini ternyata memerlukan
perjuangan bagiku. Sekitar 6 bulan membaca barulah novel ini benar-benar habis
aku baca. Bukan karena gak menarik sih, tapi karena kesibukan dan kegiatan
lainnya membuatku sempat mengabaikan novel ini selama 4 bulan. Namun, setelah
bertekad bulat, akhirnya selesai juga. Tsaaaaah....
Novel ini, tepatnya
sebuah buku harian, yang menceritakan tentang seorang dokter hewan muda yang
baru praktek bernama James Herriot. Praktek di pedesaan Yorkshire – sebuah daerah
di Inggris. Keinginannya menjadi dokter hewan diawali karena kesukaannya dengan
anjing dan kucing peliharaannya. Padahal alasan itu tidaklah cukup menjadi
alasan menjadi dokter hewan. Herriot sendiri membayangkan menjadi dokter hewan untuk
hewan-hewan peliharaan kecil dengan tempat praktik dan peralatan yang canggih. Namun,
takdir memang berkata lain. Banyak pengalaman yang dialaminya selama bekerja,
karena kenyataan di dunia kerja nyata sangat berbeda dengan yang
dibayangkan/dipelajari selama belajar di bangku kuliah.
Gak Cuma dokter hewan
aja sih, tapi hampir semua pekerjaan terasa sangat berbeda ketika sudah terjun
ke dunia kerja dibandingkan pada saat di kampus (sudah, eh, sedang mengalaminya
sih, jadi tahu).
Herriot bekerja
sebagai bawahan seorang dokter hewan bernama Siegried. Sifat Siegfried ini
cukup unik, seenaknya sendiri, sering lupa mencatat kunjungan dan tagihan
pasiennya, tidak teratur, dan paling suka ‘menyiksa’ saudaranya sendiri,
Tristan.
Tristan, adik
Siegfried masih bestatus mahasiswa kedokteran. Dia sering menjadi sasaran
amarah, protes, dan sindiran sang kakak. Sifatnya yang santai dan kadang sering
berbuat kesalahan atas pekerjaan yang sepele membuatnya sering dimarahi
Siegfried. Interaksi antara Siegfried dan Tristan terbilang unik. Begitu
bertemu, pasti debatlah yang terjadi. Kisah perselisihan saudara ini salah satu
kisah yang sangat lucu, karena beberapa kali aku tertawa membaca pertengkaran
mereka.
Pengalaman adalah
guru terbaik. Makna kalimat ini sangat terasa di buku ini. Pengalaman
mengajarkan banyak hal. Teori itu sangat berbeda dengan praktek karena keadaan
di lapangan tidak akan pernah sama walaupun untuk kasus yang sama.
Banyak sekali
kejadian lucu ketika praktek dokter hewan. Ada kisah anjing peking yang bernama
Tricki Woo yang terlalu dimanja pemiliknya. Segala jenis makanan diberikan dan
bahkan mengangkat Herriot menjadi pamannya Tricki Woo.
Ada kejadian tentang
sapi yang tidak bisa berjalan lagi setelah melahirkan. Ada pengalaman menjadi
asisten pengganti seorang dokter bernama Grier yang seolah membencinya dan
selalu mengerjainya dengan diagnosis yang aneh-aneh.
Ah, terlalu banyak
kisah menarik, lucu, dan ajaib lainnya ketika menangani hewan dan juga
berhadapan dengan pemiliknya. Tidak ada kisah yang membosankan.
Aku suka dengan novel
ini.
Tema yang diangkat
sangat berbeda dengan buku/novel yang selama ini aku baca.
Buku ini lucu,
menarik, menyenangkan, penuh ilmu dan tantangan. Buku ini memang semacam buku
harian sang dokter hewan sendiri. Setiap bab penuh dengan kisah yang unik,
lucu, sekaligus penuh hal-hal menarik. Membaca buku ini sungguh terasa suka
duka dan penuh warnanya kehidupan seorang dokter hewan di pedesaan. Bekerja
menjadi dokter hewan berarti harus siaga 24 jam karena pasien bisa saja harus
ditangani tengah malam atau pagi buta. Banyak kejadian dan hal yang tidak
terduka dan cerita tentang pengalaman itu patut disimak. Banyak hal baru yang
akan kita dapatkan tentang hewan (ternak), profesi dokter hewan, perilaku hewan
dan pemiliknya, pengalaman menangani kasus hewan yang beraneka ragam.
Kejadian aneh gak cuma
ketika menangani masalah pada hewan, namun menghadapi sifat para pemiliknya
baik sebelum, ketika sedang ditangani, maupun kejadian setelah penanganan hewan
itu sungguh beragam juga. Lucu deh pokoknya
Aku suka dengan tokoh
Herriot yang penuh semangat dalam bekerja sebagai dokter hewan. Jadi dokter
hewan itu susah-susah gampang. Susahnya itu salah satunya karena yang dihadapi
bukan manusia yang bisa memberi tahu penyakit yang dideritanya. Belum lagi
kalau sang pemilik tidak begitu percaya dengan seorang dokter muda yang
dianggap kurang pengalaman dan keraguan akan pengobatan modern.
Penceritaan novel ini
menarik, walaupun buku ini tebal namun membacanya terasa menyenangkan karena
banyak cerita lucu yang kisahnya terasa mengalir begitu saja dan bikin
senyum-seyum sendiri.
Yang bikin kurang
nyaman sih sebenarnya ukuran tulisannya yang sangat kecil. Tulisan yang sangat
kecil-kecil bikin mata bekerja lebih keras. Ah, seandainya ukuran font
tulisannya lebih besar, gak masalah novelnya jadi lebih tebal yang penting mata
nyaman membaca dalam jangka waktu yang cukup lama.
Bagi yang suka hewan
pasti akan menyukai buku ini.
Bagi yang biasa-biasa
atau mungkin tidak suka dengan hewan masih tetap akan mendapatkan cerita
pengalaman yang sungguh lucu, dan mungkin akan memandang hewan itu dengan cara
yang berbeda (mungkin juga memunculkan keinginan untuk menjadi dokter hewan).
Bacalah buku ini dan
temukan kisah-kisah sang dokter hewan yang penuh warna.
Quote keren
dari buku ini:
“Kau takkan pernah tahu apa yang bakal kau alami. Kau tahu, profesi ini
menawarkan peluang yang tak ada bandingannya untuk membuatmu tampak tolol.
Hewan memang makhluk yang sulit ditebak, jadi seluruh hidup kita juga bakal
sulit ditebak”
Highly Recommended
Nilai : 4,2/5
Komentar
Posting Komentar