Ini adalah sebuah cerita tentang persahabatan. Persahabatan
yang terjalin tidak begitu saja. Mungkin persahabatan ini terjalin karena
masing-masing memiliki persamaan dan merasa cocok satu sama lain.
Ini adalah sebuah kisah tentang kekeluargaan. Kekeluargaan
yang tercipta antara 9 anak manusia yang unik (kalau boleh dibilang begitu) dengan
latar belakang yang berbeda.
PPKCL itu adalah tentang persahabatan dan kekeluargaan.
Apasih PPKCL itu?
Mungkin ada yang bertanya.
Mungkin ada yang bingung.
Ada pula yang mungkin ingin tahu *kepo
PPKCL itu adalah
singkatan dari “Persatuan Pejalan Kaki ke Citra Land”
Apa pula itu?
Mungkin ada yang kepo lagi pengen tahu.
Jadi begini ceritanya.
Dahulu, keadaan berubah setelah negara api menyerang
(pokoknya Avatar Aang – udah tamat) kisah ini pun bermula.
Tidak ada sangkut paut dengan Aang, aku katakana hobiku jalan
kaki. Seberapa pun jauhnya, kadang aku merasa lebih nyaman berjalan kaki.
Jalan kaki itu sebenarnya masalah kemauan. Jalan kaki itu
menyenangkan. Ketika memiliki alat transportasi sendiri, tersedia pula
transportasi umum, mau gak berjalan kaki? Sebenarnya itu sih yang penting.
Kemauan.
Capek memang. Tapi, ketika berjalan kaki aku merasa
menemukan kebebasan menjadi diri sendiri. Suatu hal yang mungkin orang anggap
aneh.
Dulu, ketika magang di OCC (Outbound Call Center) yang
kerjanya nelponin orang, di situlah aku bertemu teman-teman PPKCL.
Sebenarnya kami satu kampus, satu jurusan, satu angkatan.
Mungkin pernah berpapasan, mungkin pernah saling menyapa,
tapi tidak benar-benar saling mengenal. Sampai akhirnya ketemu di OCC, satu
nasib dan sepenanggungan. Satu ruangan, gak tau kapan tepatnya mulai akrab satu
sama lain. Sama yang lain pun akrab kok, karena OCC itu benar-benar One Big Family
(lain kali kalau ada mood, mungkin aka nada cerita tentang OCC)
Suatu hari (sudah malam tepatnya) di Tahun 2009, aku dan Ade
berjalan kaki ke CL (Citra Land – Mall Ciputra) yang terletak di Jalan S.
Parman kawasan Jakarta Barat. Kita-kita sih sering nyebutnya CL dan kebetulan
sering nongkrong di sana (*aiiih, bahasanya nongkrong) selain di Slipi Jaya dan
Tokem (alias Toko Kemanggisan). Senang sih akhirnya ada temen buat jalan kaki.
Sebelumnya aku pernah beberapa kali jalan kaki dari daerah
Kemanggisan ke CL melalui Tanjung Duren. Sampai ketemu preman yang pura-pura
nanya jalan pun pernah. Kebetulan iseng aja waktu itu pengen jalan kaki setelah
jalan-jalan (*apa pula ini istilah ? maksudnya sih, ke CL itu niatnya
jalan-jalan cuci mata buat refreshing, trus pulangnya jalan kaki. Gituuu…)
Kebetulan waktu asyik jalan kaki tiba-tiba di tengah jalan
hujan turun deras banget. Kami pun lari terbirit-birit nyari tempat berteduh di
depan sebuat ruko di Tj. Duren. Hujannya lama, jadi berteduhnya juga lama.
Gak inget persisnya gimana bermula, tapi akhirnya tercetus
untuk membentuk genk (*ceilah genk – keren amat istilahnya) yang isinya nanti
orang-orang yang asyik diajak jalan kaki. Kami pun mengira-ngira siapa aja yang
bias diajakin gabung.
Di depan ruko yang sedang tutup, kami pun mencari nama untuk
genk kami ini, PPKCL pun terpilih untuk menjadi namanya. Ditetapkan pula
sebagai jabatan aku sebagai ketua dan Ade sebagai wakil.
Jadi begitulah cerita singkat awal mula berdirinya PPKCL.
Anggota : Habibi, Ade Saputra, Andy Fitriono, Herry
Cahyadhy, Adithia Mulyadi, Firda Aristya, RIna Novitasari, Ana Wahyuningsih,
Choirun Nisa.
Pertama kali sih jalan kaki, kalau tidak salah, sewaktu cari
tempat makan buat buka puasa. Sampai sekarang kadang aku masih bertanya-tanya,
kok waktu itu mereka mau-mau saja diajakin jalan kaki jauh padahal lagi puasa,
Hahaha…
Kami, para anggota PPKCL sering jalan-jalan bersama untuk
makan bareng. Emang lebih sering keluar dan ngumpul bareng buat makan sih.
Kasih kado, kue, dan kejutan kalau ada anggota ulang tahun.
Masak bareng di tempat salah satu anggota, trus makan
bareng.
Jalan-jalan bareng, saling menghasut kalau ada barang yang
ingin dibeli.
Pokoknya bersama anggota PPKCL itu menyenangkan. Serasa memiliki keluarga kecil baru lagi.
Itu adalah plakat yang dibikinin sama Om Arif.
Abaikan bentuk love-love nya, karena ini desain awal. Aku gak tau plakat fix yang jadi akhirnya seperti apa. Hehehe..
*bersambung
Ceritanya lanjut nanti lagi deh di bagian 2. Tentang PPKCL lagi, kegiatannya, pergantian ketua karena adanya ketua yang tergulingkan, juga cerita tentang PPKCL masa kini.
Pengen lanjut tapi tiba-tiba rasanya lebih enak ditulisan selanjutnya (bilang aja capek, Bie. Hahaha)
Komentar
Posting Komentar