Judul Buku :
RESOLUSI – Cerita Mamah Muda
Penulis : Ken Terate, Christina Tirta, Lea Agustina Citra, Mia Arsjad, Donna Widjajanto
Penulis : Ken Terate, Christina Tirta, Lea Agustina Citra, Mia Arsjad, Donna Widjajanto
Penyunting : Donna Widjajanto
Penyelaras Aksara : Dwi Ratih
Desain Sampul : Maryna Roesdy
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, 2018
Tebal : 272 halaman
ISBN : 978-602-03-9506-7
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Pertama, 2018
Tebal : 272 halaman
ISBN : 978-602-03-9506-7
Penerbit Gramedia Pustaka Utama mengeluarkan seri baru yang diberi label “Cerita Mamah Muda” nih. Karena serinya bertajuk Cerita Mamah Muda, tentu saja buku tersebut berisi cerita alias curhatan dari mama muda.
*Blurb*
Resolusi.
Resolusi. Banyak yang menjadikannya tradisi. Banyak yang menjadikannya acuan, target yang harus dikejar. Terutama para mama muda. Mereka yang masih penuh semangat membangun rumah tangga dan membentuk karakter anak yang masih kecil. Mereka yang masih penuh harapan dan impian demi masa depan.
Namun, bagaimana jika impian itu berhadapan dengan masalah? Bagaimana kalau harapan itu berhadapan dengan tembok yang begitu tinggi seolah tak bisa dilewati?
Saat kesempurnaan tak bisa diraih, apakah resolusi masih diperlukan?
Lima pengarang yang juga mama muda berbagi cerita tentang asa akan masa depan dalam badai rumah tangga.
**
Sejak ditawari untuk mengulas buku ini aku menyangka cerita dalam buku ini
adalah curhatan para penulis yang merupakan mama muda. Apalagi blurb yang ada
di sampul belakang menguatkan akan dugaanku. Sebagai papah muda (ehm),
setidaknya aku merasakan suka duka dan sering menjadi tempat curhat suka dan
duka istriku yang tentu saja adalah seorang mama muda. Makanya aku penasaran
kira-kira para penulis yang merupakan para mama muda ini bercerita apa sih.
Siapa tahu sebagai papa muda, aku semakin bisa memahami masalah yang dihadapi
para mama muda sehingga bisa membantu atau setidaknya tidak membuat masalah
semakin ruwet. Hehe.
Sebelumnya aku pernah membaca buku yang merupakan cerita pasangan mama papa
muda dalam mengarungi rumah tangga mereka. Aku menyukai kisah mereka. Makanya
aku semakin bersemangat memulai membaca buku ini.
Namun, harus aku akui ada sedikit perasaan kecewa setelah membaca cerita
pertama karena cerita yang ada hanyalah fiksi, bukan kisah nyata alias curhatan
para penulisnya. Aku memang berharap isinya curhatan sih, tapi ternyata aku
salah besar.
Rasa kecewaku terobati oleh cerita yang seru. Lima cerita yang ada ditulis
dengan baik. Aku pun berpikir bahwa para mama muda ini menulis berdasarkan
kisah di dunia nyata yang mungkin saja mereka alami, ketahui, atau berdasarkan
pengamatan di dunia nyata.
Ada dua buku dalam seri "Cerita Mamah Muda" dari Penerbit
Gramedia Pustaka Utama. Buku pertama mengambil tema tentang Resolusi. Resolusi
identik dengan target yang ingin dicapai di tahun depan dan biasanya sejak
akhir tahun atau pada saat menjelang pergantian tahun, banyak orang yang
membuat rencana-rencana dan target dalam hidup mereka (resolusi). Dalam buku
Resolusi ini akan ada lima cerpen dengan berbagai konflik yang kerap dialami
oleh mamah muda. Ada suka, ada duka, ada rasa marah, ada semangat, dan juga
rasa dalam hidup lainnya.
Berikut ini adalah ulasan singkat lima cerita yang ada.
Malam Satu
Desember (Ken Terate)
Tulisan karya ken Terate ini bercerita tentang seorang mama muda, Sasi,
yang perfeksionis. Sejak kecil dia terbiasa membuat resolusi dan hampir semua
resolusi yang dia rencanakan dapat dia capai. Segala sesuatu dia rencanakan
dengan sangat detail dan harus benar-benar ditaati sehingga tujuannya tercapai.
Hal ini masih terus berlanjut dalam hal pernikahannya, yang dilaksanakan sesuai
rencana, kelahiran anaknya yang juga sesuai rencana, dan rencana lain dalam
hidupnya yang kadang membuat suaminya geregetan. Hingga suatu kejadian
membuatnya tersadar bahwa dia tidak memiliki kuasa atas semua hal. Manusia bisa
saja berencana, namun kuasa Tuhan-lah yang menentukannya.
Menurutku cerita pertama ini yang paling emosional karena sifat sang mama
muda yang perfeksionis membuatku geregetan sepanjang cerita. Cerita ini pun
terasa dekat dengan keseharian kita.
"Hmm, rencana itu bagus. Tapi kalau sudah menyangkut anak, gue punya nasihat bijak."
"Apa itu?"
"Lebih baik tak punya rencana."
Papa Untuk
Maura (Christina Tirta)
Cerita kedua bercerita mengenai seorang single
mom, Sabina, dalam membesarkan dan merawat anaknya. Tidak pernah ada
resolusi setiap tahun yang dia kemukakan kepada sahabatnya, namun dalam hati
memiliki keinginan untuk mencarikan seorang ayah untuk putrinya Naura.
Pertemuan dengan seorang lelaki yang membuatnya jatuh cinta dan mengetahui
kenyataan bahwa lelaki tersebut memiliki istri, membuat Sabina merelakan
membesarkan sendiri anaknya dan menutup kuping atas gunjingan dari orang lain.
Konflik dalam buku ini cukup ringan dan diakhir dengani cukup manis dan
tentu saja bahagia.
He’s Out of My
Life (Lea Agustina Citra)
Raline harus bertahan hidup bersama anaknya di Amerika karena sang suami
tiba-tiba tidak ada kabar lagi sejak pulang ke Indonesia menjenguk ayahnya yang
sakit. Sejak awal, pernikahan Raline dan Genta pun bukanlah peristiwa yang
membahagiakan karena Genta menikahi Raline yang sedang hamil sedangkan Genta
sudah memiliki tunangan.
Kondisi ini memaksa Raline harus bertahan hidup, bekerja – sesuatu yang
tidak pernah dia lakukan, dan berpindah kota karena keyakinan bahwa Genta
meninggalkannya.
Cerita ini pun menurutku menarik karena konfliknya cukup segar.
Jalan Kedua
(Donna Widjajanto)
Memiliki resolusi untuk anak yang masih kecil memang selalu banyak
rintangannya, mulai dari keinginan orang tua yang banyak, ketidaksamaan
keinginan antara suami istri, dan perasaan bahwa sang suami tidak terlalu
peduli. Hal inilah yang kira-kira dihadapi oleh Monika dalam menentukan
resolusi terbaik untuk anak lelakinya yang sangat aktif.
Suatu kejadian akhirnya membuat Monika sadar bahwa ada hal di luar
kendalinya dan resolusi yang sudah dipikirkan masak-masak bisa saja harus
berubah toral 180 derajat.
Cerita ini mengingatkan semua orang tua akan ketakutan terbesarnya jika
berhubungan dengan anak. Jujur, aku sendiri pun sangat ngeri membayangkan jika
hal buruk menimpa anakku. Bisakah kami semua baik-baik saja? Hal ini lah yang
ingin digambarkan melalui cerita Jalan Kedua ini.
Staying Alive
(Mia Arsjad)
Hidup Moza seolah hancur berantakan karena suaminya yang selama ini lebih
banyak diam dan tidak pernah berbuat macam-macam ternyata berselingkuh.
Kepercayaan terhadap sang suami hilang sudah dan Moza ingin bertahan dalam
prahara rumah tangganya.
Cerita kelima sekaligus penutup dalam buku ini menurutku yang paling lemah.
Konflik perselingkuhan dan bagaimana Moza berusaha untuk bertahan diselipi
dengan beberapa kejadian lucu (salah satunya pergi ke dukun/orang pintar) yang
sayangnya menurutku tidak terlalu masuk ke dalam cerita dan malah mendapatkan
porsi cukup banyak dibandingkan dengan penjelasan penyebab suami Moza
berselingkuh.
Aku mengharapkan adanya penjelasan dari suami Moza mengapa akhirnya dia
berselingkuh karena sang penulis sudah memberi jalan ke arah itu. Namun, malah dibiarkan
mengambang. Karakter Moza pun bisa dibilang tidak tergali lebih banyak yang
membuat kita tidak terlalu peduli akan masalah yang dia hadapi. Tapi, secara
keseluruhan masih enak untuk dibaca hingga selesai.
.
.
Hal yang aku tangkap dari kelima cerita mamah muda ini adalah bahwa
komunikasi sangat penting. Masing-masing pribadi dalam pasangan,
suami-istri-bahkan anak, memiliki pandangan yang berbeda akan suatu masalah.
Memiliki keinginan yang berbeda pula. Hal ini lah yang paling sering
menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Beberapa contoh cerita di atas akhirnya
bisa diatasi atau minimal terasa lebih ringan setelah dibagi dan
dikomunikasikan dengan pasangan.
Buku ini memiliki banyak rasa di dalamnya. Selain untuk para mamah muda,
buku ini pun sangat enak dibaca bagi para papah muda, suami, istri, siapapun
yang akan berkeluarga, maupun bagi kalian yang masih belum memiliki pasangan,
karena cerita di buku ini dekat dengan keseharian kita, dan tentu saja selalu
ada pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita tersebut.
Jika ada buku selanjutnya dalam seri ini, aku ingin cerita dari sudut
pandang mamah muda yang bukan berasal dari perkotaan, seorang ibu yang merupakan
ibu rumah tangga, atau seorang yang menikah di usia muda. Sepertinya menarik.
Sebagai penutup, buku ini aku baca hanya dalam sehari saja karena cerita yang seru, jenis dan ukuran font huruf yang nyaman dibaca, dan tentu saja cover yang cantik.
Sebagai penutup, buku ini aku baca hanya dalam sehari saja karena cerita yang seru, jenis dan ukuran font huruf yang nyaman dibaca, dan tentu saja cover yang cantik.
** giveaway time **
Untuk giveaway buku "RESOLUSI - Cerita Mamah Muda"
ini ada di akun IG @sulhanhabibi ya.
Yuk berkunjung ke akunku dan ikuti
giveaway-nya di sana.
Jangan sampai ketinggalan!!
Komentar
Posting Komentar