Langsung ke konten utama

[Blog Tour + Giveaway] Tapak Setan - Haditha



Judul: Tapak Setan 
Penulis: Haditha 
Penyunting: Dion Rahman 
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo 
Terbit: 2018 
Desain Sampul: Dedy Koerniawan Susanto 
Tebal: vi + 217 hlm. 
ISBN: 978-602-04-79


Bagaimana jika selama ini kalian merasakan ada amarah, rasa kesal, geram, sedih, dan perasaan lainnya berkecamuk dalam hati akan kondisi sosial masyarakat di sekitar kita sedangkan kita tidak memiliki kekuatan untuk membuat keadaan di sekitar kita menjadi lebih baik?

Apakah yang akan kalian lakukan? Bagaimana kalian akan mengeluarkan perasaan tersebut? Apakah kalian akan marah-marah tanpa pernah merasakan kelegaan? Apakah kalian hanya bisa bersabar? Atau apakah kalian punya acara sendiri untuk meluapkan amarah tersebut dan membalasnya?

Nah, Haditha, seorang penulis yang berkecimpung dalam ranah fantasi klenik (dan lagi naik daun dengan karya-karya ajaibnya yang keren dan beda) punya cara sendiri untuk meluapkan amarah dan kesalnya akan semua “penyakit masyarakat” di sekitarnya sekaligus untuk membalas dendam atau memberi para pelaku sebuah pelajaran berharga. Haditha menulis sebuah cerita! Judulnya adalah TAPAK SETAN.

Wah! Dari judulnya saja seram ya. Membaca cerita Tapak Setan memang ada perasaan ngeri, jijik, marah, lucu, sekaligus sebuah perasaan “puas” ada sebuah cara untuk membalas dendam tanpa merugikan orang di dunia nyata.

Penasaran?

Nah, baca dulu blurb yang tertulis di sampul belakang buku Tapak Setan ini.


**BLURB** 

Ada tidak sih cara menghukum orang yang tingkahnya kayak setan kalau tidak dengan cara yang lebih setan lagi?

Aku, Atarjoe, setiap pagi bangun dengan tangan berlumuran darah dan berbau bangkai. Coba bayangkan kalau harimu diawali dengan itu. Setiap hari aku harus berkutat dengan rutinitas macam itu. Menjijikkan. Lama-lama kuketahui, ada setan yang memperalat tanganku untuk berburu mangsa darah. Enak saja, ini tanganku, aku tak sudi dipakai seperti itu. Maka aku rebut balik kendali atas tanganku. Dari setan itu aku tahu tanganku mampu menyedot setan-setan lain untuk kemudian dipakai sebagai senjata.

Hidupku ini dipenuhi orang celaka yang membuat orang-orang sengsara. Melalui tapak setan ini aku menyalurkan dendam orang-orang yang tak bisa melawan itu. Kugantikan tugas si setan. Aku berburu orang-orang laknat yang bikin banyak orang susah. Tinggal kuraup muka mereka dan mereka akan kerasukan setan seumur hidup, dan setiap hari mereka akan melukai diri sendiri, tanpa bisa mati. Pembalasan yang memuaskan, bukan?

**

Atarjoe, seorang pemuda yang “tidak beruntung” dalam hidup karena lahir dan besar di lingkungan pinggiran yang keras dengan masalah sosial, mulai dari kemiskinan, obat-obatan terlarang dan minuman keras, pelacuran, dan kejahatan lainnya.

Atarjoe memiliki kebaikan dalam hatinya, namun juga memiliki amarah akan kondisi sosial di sekitarnya yang bobrok. Ibunya adalah salah satu korban dari keadaan tersebut. Atarjoe menyayangi ibunya, namun seorang laki-laki semakin merusak ibunya dan sejak itulah kebangkitan “tapak setan” milik Atarjoe mulai bangkit dan memenuhi pelampiasan dendam Atarjoe.

Manusia memanglah bakal calon setan. Semua manusia memiliki potensi tersebut. Manusia bisa lebih rendah dari setan. (hlm 113)

Lagi-lagi aku merasakan semangat membaca buku hingga tuntas dalam waktu yang singkat muncul kembali saat membaca buku terbaru karya Haditha ini. 

Sejak membaca karung Nyawa, aku menyukai gaya bercerita Haditha yang sangat mengalir.
Aku akui aku menyukai kisah Atarjoe karena sangat merasakan emosi penulis akan fenomena keadaan sosial di sekitar kita yang memang ada dan terjadi. Banyak sentilan akan situasi masyarakat yang “sakit” dan juga ketidakadilan yang terjadi di masyarakat terutama bagi kalangan yang terpinggirkan. Sebut saja kemiskinan yang membuat orang melakukan kejahatan, ormas yang mengatasnamakan agama namun justru berbuat kerusakan, fenomena yang kuatlah yang menang, fenomena pengemis jalanan yang memanfaatkan bayi tak berdosa, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Aku menyukai kisah Atarjo karena kisah yang dia ceritakan menimbulkan berbagai macam emosi yang bercampur aduk, ada perasaan marah, kesal, puas, tertawa, lucu, miris, dendam, sedih, terluka, perasaan bersalah, dan sebagainya. Yang membuat aku semakin menyukainya adalah bahwa sagat terasa emosi Haditha sebagai penulis dalam cerita ini. Aku membayangkan Haditha menulis sambal meluapkan kemarahannya, juga sambal tertawa ketika menuliskan pembalasan dendam (yang tak terlampiaskan di dunia nyata) melalui Atarjoe. 

Haditha juga menunjukkan bahwa selalu ada dua sisi dalam sifat manusia. Selain sisi kejahatan, selalu ada sisi baik yang lembut. Atarjoe memiliki keduanya. Namu, ketika amarah mulai menguasai, di situlah setan mulai berkuasa (memegang kendali) yang akhirnya malah menjadikan manusia itu sendiri lebih menakutkan dan lebih beringas dibandingkan dengan setan itu sendiri. 

Selain cara bercerita yang sangat mengalir, Haditha sangat leluasa menggunakan kata-kata makian yang vulgar, kesadisan yang cukup membuat begidik, dan sedikit adegan yang hanya cocok dibaca bagi pembaca usia 18 tahun ke atas. Hal ini membuat cerita menjadi lebih HIDUP!
Selain itu, karena Haditha sangat ahli dalam menciptakan dunia fantasi klenik, tentu saja ada setan-setan ajaib yang muncul di buku ini. Nah, ada ilustrasi yang dibuat sendiri oleh Haditha. Keren. 

Aku sengaja tidak terlalu banyak membeberkan kisah yang ditawarkan dalam Tapak Setan ini. Biarlah kalian mencari tahu sendiri dengan membacanya. Kesimpulan dariku adalah, jika kalian menyukai kisah horror dengan sentuhan local, dicapur dengan sentuhan fantasi klenik, dan tentu saja memiliki nuansa yang berbeda dengan ciri khas yang sagat melekat? Buku ini sangat cocok buatmu.

Good JOB, Haditha!! 

Sebagai penutup, aku ingin mengatakan bahwa aku menyukai karya-karya Haditha. Oleh karena itu, aku akan sangat menantikan apabila karya lainnya diterbitkan dan tentu saja langsung membacanya. 




** giveaway time ** 

Untuk giveaway buku "TAPAK SETAN" ini ada di akun IG @sulhanhabibi ya. 

Yuk berkunjung ke akunku dan ikuti giveaway-nya di sana. 
Jangan sampai ketinggalan!! 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

Our Town (The Town That You Live In - Sebuah nostalgia tentang kampung halaman)

Our Town - James Taylor (Cars OST) Long ago, but not so very long ago The world was different, oh yes it was You settled down and you built a town and made it live And you watched it grow It was your town Time goes by, time brings changes, you change, too Nothing comes that you can't handle, so on you go Never see it coming, the world caves in on you On your town Nothing you can do. Main street isn't main street anymore Lights don't shine as brightly as they shone before Tell the truth, lights don't shine at all In our town Sun comes up each morning Just like it's always done Get up, go to work, start the day, Open up for business that's never gonna come As the world rolls by a million miles away Main street isn't main street anymore No one seems to need us like they did before It's hard to find a reason left to stay But it's our town Love it anyway Come what may, it's our town. *** Saya foto 22/7/2009 setelah