Menghapus Ingatan Untuk Membunuh Hati
Telah kurasakan sakitnya ditinggalkan
setelah kau meninggalkanku tanpa kusadari rasa itu...
setelah kau meninggalkanku tanpa kusadari rasa itu...
Dan kuputuskan tuk membunuhmu dari ingatanku
setelah menyadari aku kehilanganmu...
setelah menyadari aku kehilanganmu...
Telah kurasakan baik-baik saja di hatiku
setelah kubisa melepasmu untuk selamanya
Walaupun kau selalu berada di sekitarku...
setelah kubisa melepasmu untuk selamanya
Walaupun kau selalu berada di sekitarku...
Namun kini "dia" datang kembali
rasa itu yang membunuhku perlahan-lahan
karena kenyataan yang mengingatkanku
rasa itu yang membunuhku perlahan-lahan
karena kenyataan yang mengingatkanku
bahwa tidak akan pernah lagi kan kembali
seperti dulu kebersamaan kita
Tak mudah menghapus ingatan untuk membunuh hati dan
melupakanmu---------------
Puisi di atas auranya kok galau ya? Hehe..
Sebenarnya puisi di atas adalah karyaku sendiri yang sama sekali lupa kapan aku tulis (lebih tepatnya - lupa pernah menulis puisi ini).
Siang tadi bersih-bersih email (gmail) sekalian liat pesan-pesan yang udah lama dan masih penting untuk disimpan. Secara kebetulan, lihat email notifikasi dari situs www.kemudian.com yang berisikan ke-vakum-anku yang cukup lama di situs tersebut. Nah, justru tadi siang setelah membaca email tersebut aku juga baru ingat tentang kemudian.com yang dulu sempat menjadi tempat (iseng-iseng) menulis.
Tertarik untuk membuka akun-ku, maka aku pun meminta ganti password (karena lupa) dan kemudian membaca tulisan-tulisanku yang ada di sana. Ternyata kebanyakan berisi puisi (puisi cinta yang biasa aja sih). Memang aku akui aku gak bisa bikin puisi sih :P
Puisi "Menghapus Ingatan Untuk Membunuh Hati" ini adalah tulisan terakhir yang aku post - tertanggal Mei 2010 (wow! selama itukah?)
Begitu membaca puisi ini yang terlintas di pikiranku adalah, "lho? emang pernah ya aku bikin puisi kaya gini? kapan?". Mencoba mengingat namun tetap merasa aku gak pernah menulis puisi ini. Mungkin iya, tapi lebih ke arah ragu-ragu.
Walaupun aku sama sekali lupa telah menulis puisi ini, namun entah kenapa aku langsung merasa bahwa ada beberapa alasan yang sangat masuk akal (tiba-tiba teringat dan rasanya emang cocok) di balik terciptanya puisi ini. Alasannya adalaaaaah....
1. Puisi ini terinspirasi oleh film "Eternal Sunshine of The Spotless Mind" - sebuah film (keren) tentang pasangan yang melakukan sesuatu untuk menghilangkan ingatan mereka tentang kenangan mereka satu sama lain karena hubungan mereka yang mulai hambar. Namun, ternyata takdir mempertemukan mereka kembali...
Kira-kira begitulah inti filmnya. Cerita detailnya sudah agak lupa sih, soalnya udah lama banget ditontonnya.
btw, filmnya keren lho. Recommended buat ditonton (bagi yang belom nonton)
2. Mungkin karena pernah merasa ditinggalkan oleh sahabatku yang menikah, merasa kehilangan seorang sahabat. kehilangannya sih karena mungkin gak bakalan sama pertemanan kami sebelum dan setelah dia menikah (alasan yang agak dibuat-buat sih sebenarnya). Hehehe...
Begitu aja sih cerita dibalik puisi di atas. Tapi, walopun tulisan ini berakhir, masih kepikiran sih kapan tepatnya puisi ini aku tulis :D
hohohoho
BalasHapus#segitu doang komennya
itu ga pernah tayang di tipi ya?
BalasHapussemoga ntar tayang..amin #pengennonton
Huda > Hohoho juga
BalasHapus#segitu doang balesannya
Yen > Kurang tau juga si ya kalo di tipi pernah tayang ato gak.
tapi filmnya bagus lho. Beda aja sama film lainnya bertema drama romantis gitu :)