Judul Asli : Hopeless
Penulis: Colleen Hoover
Alih bahasa: Shandy Tan
Editor: Intari Dyah Pramudita
Desain sampul: Marcel A.W
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN: 978-602-03-1201-9
Cetakan pertama 2015
Tebal 496 halaman
Kalau boleh jujur sih, judul, cover dan resensi di sampul belakang novel ini gak cukup membuatku tertarik untuk membelinya karena genre novel seperti ini bukan prioritas utama untuk aku beli. Aku suka romance, young adult, namun gak semua romance aku baca. Aku cenderung pilih-pilih cerita romance yang ingin aku baca karena kadang banyak tema yang hampir sama. Setelah selesai baca, aku pun memutuskan Hopeless ini tergolong bagus, temanya gak terlalu umum (walaupun ada cerita dengan tema mirip) dan yang terpenting aku SUKA.
Lalu, Hopeless ini bercerita tentang apa?
Hopeless ini menceritakan kisah hidup seorang remaja berusia 17 tahun bernama Linden Sky Davis yang mempunyai kehidupan yang tidak biasa dan tidak seperti remaja pada umumnya.
Tidak biasa-nya
kehidupan yang dijalani Sky tersebut adalah bahwa Sky sekolah di rumah, bukan
di sekolah umum, tidak memiliki telepon apalagi akses internet (jadi dapat
dipastikan tidak punya email apalagi akun media sosial). Televisi pun tidak ada.
Pokoknya hidup Sky itu seolah-olah terisolasi dari dunia luar. Gerak dan
pergaulannya pun dibatasi oleh ibu angkatnya, Kate Davis. Oleh karena itu, dia
tidak memiliki banyak teman kecuali tetangga yang seumuran dengannya bernama
Six.
Six terkenal suka gonta-ganti cowok, oleh karena itu Sky juga di cap dengan image tersebut. Padahal Sky tidak pernah merasakan yang namanya suka kepada cowok manapun. Bahkan bisa dikatakan seolah-olah tidak ada perasaan apapun yang dirasakan oleh Sky. Six bahkan sempat mengkhawatirkan Sky bukan cewek normal.
Sampai akhirnya Sky mengutarakan keinginannya bersekolah di sekolah umum di tahun terakhirnya. Ternyata sekolah bukan tempat yang sesuai dengan yang dia bayangkan. Dengan reputasi selama bersama Six, Sky pun dicemooh seisi sekolah dan hanya berteman dengan seorang cowok aneh 'gay' bernama Breckin.
Six terkenal suka gonta-ganti cowok, oleh karena itu Sky juga di cap dengan image tersebut. Padahal Sky tidak pernah merasakan yang namanya suka kepada cowok manapun. Bahkan bisa dikatakan seolah-olah tidak ada perasaan apapun yang dirasakan oleh Sky. Six bahkan sempat mengkhawatirkan Sky bukan cewek normal.
Sampai akhirnya Sky mengutarakan keinginannya bersekolah di sekolah umum di tahun terakhirnya. Ternyata sekolah bukan tempat yang sesuai dengan yang dia bayangkan. Dengan reputasi selama bersama Six, Sky pun dicemooh seisi sekolah dan hanya berteman dengan seorang cowok aneh 'gay' bernama Breckin.
Tanpa sengaja
Sky bertemu dengan seorang cowok bernama Dean Holder yang memiliki reputasi
jelek di sekolah. Sejak pertemuan yang kebetulan, Sky akhirnya merasakan ikatan
khusus dan merasakan yang namanya getaran perasaan hanya kepada Holder. Bersama
Holder, Sky bisa merasakan gairah, dia bisa merasakan ikatan emosional ketika
bermesraan dengan cowok, yang sebelumnya tidak pernah dia rasakan
Rasa penasaran dan kedekatan Sky terhadap Holder ternyata benar-benar mebawa perubahan yang sangat besar akan hidupnya yang membuat hidup Sky tidak akan pernah sama lagi karena hal ini berhubungan dengan masa lalu yang Sky miliki. Dean Holder ternyata sangat berkaitan erat dengan masa lalu Sky yang terlupakan. Apa yang terjadi dan dialami Sky selama ini, apa yang Sky rasakan dan tidak bisa rasakan selama ini, sikap Holder, alasan menjadi anak angkat, alasan semua tindakan ibu angkat dan Holder akan terjawab seiring dengan apa yang diketahui (diingat) oleh Sky (eh, spoiler!)
Terungkapnya masa lalu Sky yang ternyata menyimpan kenangan pilu dan pahit menjadi titik balik novel ini terasa lebih dewasa. Cerita tentang masa lalu Sky pula-lah yang membuatku menyukai Hopeless ini. Tanpa cerita masa lalu Sky maka novel ini hanya akan menjadi novel remaja yang sedang puber dan jatuh cinta dengan segala permasalahan usia labilnya yang banyak kita saksikan atau baca. Twist-nya lumayan oke sih, tapi begitu twist-nya terungkap, selanjutnya tinggal menikmati cerita yang disajikan saja karena apa yang telah terjadi atau akan terjadi bisa dibayangkan dengan cukup akurat.
Bahkan judul HOPELESS ini pun bukan hanya berarti tanpa daya, tapi ada makna dari kata tersebut. Jawabannya tentu saja ada dalam cerita ini. Selanjutnya baca sendiri saja ya. Hehehe...
Rasa penasaran dan kedekatan Sky terhadap Holder ternyata benar-benar mebawa perubahan yang sangat besar akan hidupnya yang membuat hidup Sky tidak akan pernah sama lagi karena hal ini berhubungan dengan masa lalu yang Sky miliki. Dean Holder ternyata sangat berkaitan erat dengan masa lalu Sky yang terlupakan. Apa yang terjadi dan dialami Sky selama ini, apa yang Sky rasakan dan tidak bisa rasakan selama ini, sikap Holder, alasan menjadi anak angkat, alasan semua tindakan ibu angkat dan Holder akan terjawab seiring dengan apa yang diketahui (diingat) oleh Sky (eh, spoiler!)
Terungkapnya masa lalu Sky yang ternyata menyimpan kenangan pilu dan pahit menjadi titik balik novel ini terasa lebih dewasa. Cerita tentang masa lalu Sky pula-lah yang membuatku menyukai Hopeless ini. Tanpa cerita masa lalu Sky maka novel ini hanya akan menjadi novel remaja yang sedang puber dan jatuh cinta dengan segala permasalahan usia labilnya yang banyak kita saksikan atau baca. Twist-nya lumayan oke sih, tapi begitu twist-nya terungkap, selanjutnya tinggal menikmati cerita yang disajikan saja karena apa yang telah terjadi atau akan terjadi bisa dibayangkan dengan cukup akurat.
Bahkan judul HOPELESS ini pun bukan hanya berarti tanpa daya, tapi ada makna dari kata tersebut. Jawabannya tentu saja ada dalam cerita ini. Selanjutnya baca sendiri saja ya. Hehehe...
Ceritanya
bukan cuma masalah percintaan remaja namun ada juga kisah kelam yang disajikan.
Rating novel ini pun sebenarnya lebih baik dikategorikan atau ditujukan untuk
pembaca dewasa. Menurutku
sih novel
ini menyajikan terlalu banyak adegan yang lebih cocok untuk orang yang sudah
dewasa.
Alur ceritanya
enak diikuti. Ada flashback dan penceritaan dipisahkan per bab berdasarkan
tanggal dan waktu kejadian. Ceritanya mengalir begitu saja. Rangkaian cerita
dan kesinambungan antar bab dan cerita antara masa lalu dan masa sekarang
nyambung dengan pas. Semuanya terasa masuk akal.
Tokoh Sky sebagai cewek tegar dengan masa lalu kelam cukup oke sih. Tokoh Dean Holder pun oke-lah. Cowok dengan sikap penyayang dan trauma yang dialami pun cukup oke digambarkan. Bahkan mungkin sikap Holder akan sangat disukai oleh pembaca cewek.
Tanpa panjang lebar lagi, bisa aku simpulkan bahwa Hopeless ini memiliki cerita kisah cinta remaja dengan latar belakang yang cukup kelam dan kisah yang cukup untuk membuat sesak dan bersimpati terhadap apa yang telah dialami oleh karakternya. Penyelesaian masalahnya pun cukup melegakan, tidak menggampangkan dan juga tidak buruk. Pas deh, sesuai dengan harapan.
Ulasan dariku tidak banyak menggambarkan apa yang terjadi. Kalau mau lengkap ya memang harus baca sendiri Hopeless dong. Akhir kata, novel ini recommended kok buat dibaca. Aku sih suka. Gak rugi deh kalau mau baca :)
Tokoh Sky sebagai cewek tegar dengan masa lalu kelam cukup oke sih. Tokoh Dean Holder pun oke-lah. Cowok dengan sikap penyayang dan trauma yang dialami pun cukup oke digambarkan. Bahkan mungkin sikap Holder akan sangat disukai oleh pembaca cewek.
Tanpa panjang lebar lagi, bisa aku simpulkan bahwa Hopeless ini memiliki cerita kisah cinta remaja dengan latar belakang yang cukup kelam dan kisah yang cukup untuk membuat sesak dan bersimpati terhadap apa yang telah dialami oleh karakternya. Penyelesaian masalahnya pun cukup melegakan, tidak menggampangkan dan juga tidak buruk. Pas deh, sesuai dengan harapan.
Ulasan dariku tidak banyak menggambarkan apa yang terjadi. Kalau mau lengkap ya memang harus baca sendiri Hopeless dong. Akhir kata, novel ini recommended kok buat dibaca. Aku sih suka. Gak rugi deh kalau mau baca :)
Komentar
Posting Komentar