Langsung ke konten utama

Pengumuman Terakhir


sebuah kenangan

Kuliah akhirnya berakhir. Dosen telah meninggalkan ruangan, tapi, tak satu pun mahasiswa yang beranjak meninggalkan ruangan. Ada beberapa yang telah berbenah hendak pulang. Ada pula yang benar-benar sudah siap pulang. Tas di sandang di punggungnya.

Mereka tak pulang karena ada intruksi dari ketua kelas sebelumnya bakal ada pengumuman penting. Maka, begitu dosen meninggalkan ruangan, ketua kelas pun maju ke depan dan mulai berbicara.

“Yah, teman-teman semua. Hari ini  adalah hari terakhir kita kuliah. Sehabis ini kita mungkin jarang bertemu. Untuk ujian hari senin besok, ruangan di Gedung E.303 dan E.304. Jadwalnya menyusul. Sukses buat ujian dan tetap saling kontak.”

”Ah, ketua kelas berbicara seakan-akan kita tidak bakalan bertemu lagi. Kan masih ada penyusunan outline laporan dan penyusunannya.” salah seorang berbicara.

”Bagaimana kalau kita mengadakan acara perpisahan lagi? Jalan-jalan lagi yuk!” sesorang berbicara dan mengusulkan sesuatu.

”Tenang, sehabis wisuda kita akan mengadakan acara perpisahan. Rencananya di Anyer. Tunggu informasi selanjutnya saja ya!” Sang ketua kelas menjawab.

”Aku sedih nih. kita bakalan berpisah. Hiks.” Seorang mahasiswi berbicara dengan teman duduk di sebelahnya.
”Iya. Aku juga. Waktu terasa cepat juga ya berlalu. Inilah hidup.” Temannya menjawab.

Mahasiswa yang lain banyak yang berbicara dengan teman masing-masing.

Tiba-tiba, salah seorang pengurus kelas yang lain maju ke depan dan berkata, “Teman-teman, sebelum pulang, saya ingin memberitahukan kalau Paket Soal-Bahas persiapan Ujian Akhir bisa di ambil besok. Untuk lebih jelasnya, tunggu Jarkom saja ya. Terima kasih.”

Setelah pengumuman tersebut, semua pun beranjak pulang. Meninggalkan ruangan kelas tersebut. Kuliah terakhir sebelum pertempuran terakhir dan menyongsong kelulusan.
we are one family


(Memori anak-anak 3i Pajak Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Kuliah terakhir sebelum Ujian Akhir Semester VI-semester akhir dan PKL. Buat anak-anak 3i, tetap kompak, keep contact dan semoga semua sukses. Aamin...99x)

di Curug yang jauhnya minta ampun

capek tapi tetap semangat


bundaran taman sektor 9

nonton Final Uber dan Thomas Cup (iya apa ya?)

Last day in Puncak

Aku kangen juga suasana kuliah. Hehehee..
Semoga tahun depan (2011) aku berkesempatan melanjutkan kuliah lagi.

Komentar

  1. haaa? mau kuliah lagi? hehehehe

    iya deh, saya selalu salut dengan orang seperti anda yang bisa menikmati perkuliahan. saya mah....

    ga banget

    BalasHapus
  2. hehehe, iya. kangen suasana kuliah.
    tahun depan rencananya pengen lanjutin S1.
    semoga aja lancar.

    Semangat dong kuliah.
    Udah ngeluarin biaya banyak, se-enggaknya selesaikanlah. hehehee

    BalasHapus
  3. hahaha.. jangan2 anda sudah tahu gosipnya nih? >>
    gosip apaan? *so' seleb banget si gue....

    saya ada rencana untuk berhenti kuliah.. haahhaaha. Ingin fokus ke..menulis, ma maunya si...nagmbil kelas melukis. tapi ternyata kelas melukis ga kalah mahal daripada kuliah seni rupa.. beee... au'ah gelap

    BalasHapus
  4. Ha? serius?
    apa gak sayang tuh berhenti kuliah? apa gak sebaiknya diselesaikan dulu?
    hanya mengingat berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan untuk kuliah, apa itu gak sayang?

    tapi, itu tetap keputusan epe sih.
    Semoga keputusan apapun yang epe ambil bermanfaat. Oke.
    good luck.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

[Book Review] HOPELESS (Tanpa Daya) - Colleen Hoover

Judul Asli : Hopeless   Penulis: Colleen Hoover   Alih bahasa: Shandy Tan   Editor: Intari Dyah Pramudita   Desain sampul: Marcel A.W   Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama   ISBN: 978-602-03-1201-9   Cetakan pertama 2015   Tebal 496 halaman     Buku ini adalah hadiah dari Giveaway SixPackGiveAway dari Blog-nya Rafian. Ada 6 paket buku yang dibagikan dan aku dapat paket yang berisi 2 buku yang salah satunya adalah novel Hopeless karya Collen Hoover yang akan bahas kali ini. Thx banget atas bukunya : ) Kalau boleh jujur sih, judul, cover dan resensi di sampul belakang novel ini gak cukup membuatku tertarik untuk membelinya karena genre novel seperti ini bukan prioritas utama untuk aku beli. Aku suka romance, young adult , namun gak semua romance aku baca. Aku cenderung pilih-pilih cerita romance yang ingin aku baca karena kadang banyak tema yang hampir sama. Setelah selesai baca, aku pun memutuskan Hopeless ini tergolong bagus, temanya gak