Menghibur Diri Sendiri
Namanya juga manusia yang dianugerahi emosi, tentu saja berbagai macam perasaan dan suasana hati telah dirasakan.
Mulai dari hal yang membuat hatinya merasa lebih ringan, entah itu yang bernama senang, gembira, riang, ceria, senyum, tertawa atau apalah itu kata lainnya yang menggambarkan bahwa dia sedang senang (jangan bingung bacanya kata-katanya emang rancu. hahaha)
Merasakan sedih, atau menangis, cemberut, marah, atau apapun istilahnya yang membuat beban di hatinya terasa berat.
Manusia atau katakanlah seseorang, sering melakukan sesuatu untuk meringankan sesuatu terhadap dirinya. Hmmm... dalam hal ini mungkin saya akan menegaskan kepada perihal ‘meringankan beban di hati’.
Nah, suatu ini bernama “Menghibur Diri Sendiri”
Menurut pendapat saya seperti ini:
Seringkali manusia (atau katakanlah seseorang, apalagi saya sendiri – saya mengakuinya) sering menggeneralisasi sesuatu yang berhubungan dengan dirinya baik baik secara langsung maupun tidak langsung.
Memaklumi dirinya sendiri yang berbuat keliru.
Menerima apa adanya perlakuan atau perkataan orang lain terhadapnya.
Membiarkan dirinya melakukan apa saja yang ingin dia lakukan, atau berpikir positif terhadap segala sesuatu.
Bahkan bisa saja melakukan sesuatu yang sangat mengandung resiko, dan dia sendiri tahu akan hal tersebut. Melakukan sesuatu bisa juga tanpa piker panjang.
Semua hal tersebut pada dasarnya dilakukan untuk menghibur diri sendiri agar tidak larut dalam kesedihan, kekecewaan atau masalah yang lebih dalam.
Atau bisa juga dia melakukan hal tersebut untuk mengeluarkan emosi yang selama ini dia pendam, yang penting apa yang memberatkannya dilepaskan semua.
Hal ini baik kok, asal kita tahu batasan antara yang benar dan salah, pahala dan dosa. Lagipula, selain melatih kesabaran diri sendiri yang tentu saja berdampak positif terhadap diri pribadi, hal ini juga baik untuk hubungan dan lingkungan yang sehat bersama orang lain.
Cara menghibur diri sendiri itu tentu saja berbeda masing-masing orang. Tergantung pribadinya seperti apa dan juga kondisi yang sedang dialaminya.
Seperti yang saya lakukan saat menulis tulisan ini, yaitu mendengarkan musik dengan volume keras. Selain karena kebiasaan, hal seperti ini aku lakukan karena ingin menghibur diri sendiri saja. Hahahahahaa..
**Jangan bingung. mungkin saja saya mengatakan hal ini untuk menghibur diri sendiri dan mungkin pula saya sedang berusaha untuk melakukannya.
**Jangan bingung. mungkin saja saya mengatakan hal ini untuk menghibur diri sendiri dan mungkin pula saya sedang berusaha untuk melakukannya.
Note : Baca saja beberapa artikel di koran atau internet, banyak kok yang membahas mengenai menghibur diri sendiri. Karena mungkin tulisan ini tidak banyak memberikan hal yang ingin kau ketahui tentang menghibur diri. Hehehe…
"justru saat kita 'sadar' bahwa kita tengah menghibur diri sendiri, saat itulah kita 'gagal' menghibur diri," salah satu kalimat dari anda yang paling saya ingat. heheheh.
BalasHapuskadang, saat saya 'sadar' tengah menghibur diri sendiri, saya merasa seperti mahluk yang menyedihkan (butuh hiburan). hahaha.
Meski ga ada salahnya juga sih. Sedih itu kan normal. orang yang selalu terlihat senang (entah benar-benar senang atau pura2)--sama sekali tidak natural.
entahlah..
Hohoho..
BalasHapusemang seperti itu sih. tapi tentu saja itu bukan hal yang mutlak.
Sebenarnya tulisan ini berhubungan sama tulisan sebelumnya. Sebuah Keputusan untuk Kebahagiaan.
jadi, putuskan apakah akan bahagia atau tidak. hehehe...
Kalau masalah "merasa seperti makhluk yang menyedihkan", hmm.. kadang-kadang saya merasakannya juga, tapi tentu saja kalau merasa seperti itu malah akan benar2 seperti itu adanya. hehehe...
hehehe
BalasHapusBisa aja mas bro ini he he he. Terimakasih sharingnya tentang tips menghibur diri sendiri
BalasHapus