Langsung ke konten utama

Selamat Ulang Tahun


Review novel dan film ‘The Ghost Writer’ ditunda dulu gara-gara tulisan ini.

Sebenarnya tulisan ini mau ditulis (ketik) sejak tadi pagi, tapi apa daya malas pun menggelayuti. Nah, akhirnya aku pun memutuskan untuk menulisnya sekarang saja karena alasan tidak bisa tidur.
Entah kenapa aku tidak juga mengantuk, sempat tertidur 5 menit sih. Tapi, setelah itu rasa kantuk itu hilang entah kemana. Sembari menunggu rasa kantuk pulang padaku, akhirnya aku memutuskan untuk menulis saja. 

Alasan lain aku menulis adalah karena aku berulang tahun hari ini (eiits.. udah jam 1 pagi ya? Berarti kemarin dong yak). Ah, mungkin juga aku gak bisa tidur karena aku berulang tahun? Halah, gak tau dah hubungannya apa. Tapi, sekarang aku lagi flu sih ya (i hate this). Mungkin juga gara-gara itu **halah, curhatnya berhenti di sini aja ya. Kalau diterusin isinya bisa aja curhatanku semua..
-
Selamat Ulang Tahun kepada diriku sendiri aku ucapkan. Aku sudah memberikan kado untuk diri sendiri juga. Nah.. bagian inilah yang aku sukai.

Pada saat aku berulang tahun, yang aku lakukan beberapa tahun belakangan ini cukup unik.

Suatu ketika waktu berulang tahun, yang kau lakukan adalah menanyakan kepada Bapak-ku sebenarnya arti namaku “M. Sulhan Habibi” itu apa?
Beliau menjawab pada intinya namaku berarti “Cinta Damai” (Oh... inikah sebabnya aku jarang bertengkar, tidak ingin menyakiti orang lain dan cenderung untuk lebih suka mengalah daripada memperpanjang masalah) *Note – “M.” Namaku itu sebenarnya “Muhammad” tapi karena di akta kelahiran tertulis M. Saja, ya sudah. Kadang-kadang ditanyakan juga tuh artinya apa.

Setahun kemudian ketika berulang tahun aku menanyakan jam berapa sebenarnya aku lahir. Nah, kalau jawaban ini aku lupa kapan. Hahaha..

Kalau 3 tahun belakangan ini yang aku lakukan ketika berulang tahun adalah: Pertama mengucapkan ulang tahun kepada diri sendiri dan kemudian berbicara terhadap diri sendiri apa saja keinginanku. Berdoa juga bagian yang menyenangkan.

Kedua adalah aku membelikan kado ulang tahun untuk diri sendiri. Heiii.. ini adalah bagian yang sangat menyenangkan. Tahun lalu aku membeli laptop untuk hadiah ulang tahunku. Aku bungkus kertas kado dan dibuka tepat ketika aku berulang tahun. Rasanya menyenangkan.

Bahkan beberapa temanku mengatakan ideku agak ‘aneh’ tapi beberapa temanku juga malah tertarik untuk melakukannya untuk diri sendiri. Hahaha..

Yang ada di dalam pikiranku mengenai menghadiahi diri sendiri adalah seperti ini...

“Pada dasarnya manusia itu senang diberi hadiah. Apalagi diberi kado di hari istimewa – salah satunya ulang tahun-. Aku pun begitu. Di lubuk hati yang paling dalam kadang-kadang terbersit keinginan diberi hadiah. 

Naaah, daripada mengharapkan orang lain memberi hadiah dan meminta (aku gak terlalu suka meminta-minta sesuatu kepada orang lain), lebih baik aku memberikan hadiah buat diri sendiri bukan? Apa yang aku inginkan aku beli. Aku manjakan diri sendiri saat itu. Rasanya? Tentu menyenangkan (beneran lho). Tapi, mungkin juga ada yang berpikiran, “kasian banget ngasi kado kepada diri sendiri karena gak ada yang ngasi”

Heiii.. tapi aku ingin katakan bukan itu alasannya. Terus terang aku selalu dapat hadiah kao dari teman-temanku. Tapi, memberikan kado kepada diri sendiri itu... wujud menghargai diri sendiri (my own opinion). Kitalah yang paling tau kebutuhan dan keinginan sendiri. Lalu kenapa kita tidak berusaha memberikan diri sendiri apa yang diinginkan “membahagiakan diri sendiri”. Lagipula saat menginginkan sesuatu, terkadang aku ubah waktunya agar dekat hari ulang tahunku dan tentunya alasan dan dorongan untuk memenuhinya lebih kuat karena adanya alasan yang kuat pula.

Oia, begini juga deh. Kan kalau mengharapkan kado dari orang lain terus dikasih, naaaah... pasti ada tuh secara tidak langsung tanggung jawab (moral pribadi – kata ngawur) untuk membalasnya. Tau kan yang namanya ‘memberi dan menerima’ eh, dibalik deh ‘menerima dan kemudian memberi’. Kalau diberi kado sama teman, apa gak malu tuh kalau besok-besok dia ulang tahun terus kagak kasih apa-apa? Hahaha... traktir gitu atau apalah itu sebagai balas jasamu.

Tapi, kalau ngado buat diri sendiri kan tanggung jawab moral itu gak ada. Bukan berarti aku pelit dan aku mengajarkan untuk pelit sih. Tapi, pada kenyataanya seperti itu kan?

Kalau kau punya keinginan atau ada sesuatu yang ingin kamu punya dan beli. Usahakanlah untuk diri sendiri, jangan mengharapkan orang lain mulu. Mandiri lah.. mandiri..

Oia, bagian yang menyenangkan dari ulang tahun itu adalah berbagi makanan bersama kerabat di sekitar kita. Istilahnya bisa aja traktir atau makan-makan. Bagi aku pribadi, berbagi makanan untuk orang lain adalah suatu moment yang membahagiakan. Aku bahagia melihat mereka bahagia *halah..

-
Hmmm.. berbicara mengenai ulang tahun ni ya.

Orang-orang cenderung bahagia di hari ulang tahunnya karena usianya makin bertambah dan makin ‘dewasa’ (katanya). Padahal umur kita itu makin berkurang ya di dunia ini. Jadi harus berbahsgia atau bersedih sih?

Naaah.. begini aja gimana?

Kan umur makin berkurang tuh. Makanya jangan terlena dunia oleh usia yang makin tua dan sikap dan pembawaab yang makin dewasa dan matang (pemikiran orang begini kan ya?). Makin ingat lah sama hakikat kita hidup di dunia ini. Selalu ingatlah sama Allah. Perbanyak ibadah. Lakukan yang terbaik bagi hidup. Kesempatan makin berkurang (Bijak banget nasihatnya)

Ah, aku jadi inget perkataan seorang temanku yang mengatakan bahwa ‘makin dewasa akunya, padahal dulu dosa gak sebanyak sekarang’ ya.. aku jawab aja dengan mengatakan bahwa ‘pahala ku kan juga tidak sebanyak yang sekarang dahulu itu’ Hahahaha.. pembicaraan yang aneh.

Tapi ingat. Kalau berpikir itu jangan cuma dari satu sisi. banyak tuh sisi yang lain. jadi pikiranmu bisa luas, gak sempit. Jika otakmu lagi segitiga, lihatlah dari 3 sisi. karena segitiga itu punya 3 sisi. Kalau mau bujur sangkar, sisinya ada 4. Hahahaha...

Emang sih, makin lama hidup di dunia, dosa makin bertambah. Tapi, ingat, pahala juga nambah. Tapi, lebih baik nambahin pahalanya lebih banayk dibandingin dosanya (sok nasihat lagi)..

Hmmm.. (lagi, kebanyakan bergumam)

Hari ulang tahun itu banyak didoain sama orang lain ya. Enak. Hehehehe..

Hari ulang tahun itu sering dipakai oleh orang lain (saya juga termasuk) sebagai tonggak untuk memulai sesuatu, atau kalau tidak awal untuk melakukan sesuatu atau mengharapkan sesuatu. Atau melanjutkan sesuatu. Pokoknya sering dipakai sebagai patokan deh.

Sama juga halnya selain hari ulang tahun, yang sering dipakai itu ‘awal tahun’ trus apa lagi ya?
Kenapa ya harus pada hari itu mulainya? Atau kenapa hari itu harus dipertegas? Kenapa gak hari lain aja? Atau setiap hari gitu? Kan lebih bagus.

Mungkin pada dasarnya manusia itu memang butuh patokan kali ya. Patokan yang menurut dia penting dan memiliki nilai khusus dan spesial. Sah-sah aja. Terserah masing-masing pribadi juga si ya menentukan hidupnya. Tapi kenapa gak tiapa hari? Heh, udah dibilang juga terserah mereka. Hahahaha.. (terus terang aku makin bingung dengan apa yang aku tulis ini)

-

Huaduuuh.. kenapa tulisan ini jadi panjang ya?
Isinya curhatanku lagi. Padahal kan sebenarnya bukan ini yang pengen aku tulis. Emang sih berhubungan sama hari ulang tahun dan hari spesial gitu. Tapi, apa daya jari saya menekan huruf-huruf yang ada di atas sehingga ter-ketik curhatan ini (bener gak sih itu penulisannya ‘ter-ketik’?).

Gak apa-apa deh isinya curhatan. Aku memaafkan diri sendiri karena sedang berulang tahun, lapar dan tidak juga mengantuk *halah, makin geje

Itu rasa kantuk tersesat apa ya? Makanya tidak juga menghampiri saya? Padahal tulisan ini sudah hampir selesai dan tiba-tiba saya merasa lapar..

Udah ah.. cuapek..

Komentar

  1. hahahahaha...
    selamat ulang tahun deh.

    omong2 soal kado, kadang saat dikasi kado oleh orang lain, belum tentu kadonya itu berkenan (jujur aja si). bukannya ga bersukur, tapi yah, kadang emang orang kaya'nya salah mengerti kita...atau entahlah.. jadi tambah ga jelas neh komen

    selamat ulang tahun.

    BalasHapus
  2. Hahahaha..
    (jujur saja) ITU BETUL SEKALI.
    Kadang-kadang hadiah yang diberikan itu kurang sreg rasanya.
    Iya, aku suka.
    Iya, aku juga pengen itu.
    Tapi, sebenarnya aku mengharapkan yang lain (dai mereka). Hahahaa...

    Bukannya emang gak bersyukur, tapi akhirnya memberikan hadiah buat diri sendiri jadi terasa lebih memuaskan. Hehehehe...

    BalasHapus
  3. Panjangg ceritanya haha...
    Biasanya sih ada resolusi begitu Bie...hahaha
    Anyway, Happy Birtdah (again) ya...
    Keep it up brother!!!

    BalasHapus
  4. wah, selamat ulang tahun ya.. :)

    BalasHapus
  5. atc - makanya, biasanya hari ulang taun dipakai sebagai hari untuk memulai suatu resolusi atau keinginan atau apalah itu. Hari yang punya makna-lah pokoknya. Hehehehe..

    yen - terima kasih banyak =)

    BalasHapus
  6. HAri ulang tahun jadi spesial karena itu ajdi momentum.. kadang mulai sesuatu atau pengen bikin resolusi apa gitu emang enak pas ada momentumya.. makanya kenapa hari ultah itu sepesial..

    Met ultah yaaa... ditunggu traktirannya. #ditoyor

    BalasHapus
  7. Gaphe : memang begitu. Manusia untuk melakukan sesuatu sering membutuhkan alasan.
    Btw, thanks udah berkunjung =)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)

Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11. Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi. Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol). Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera ke

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

[Book Review] HOPELESS (Tanpa Daya) - Colleen Hoover

Judul Asli : Hopeless   Penulis: Colleen Hoover   Alih bahasa: Shandy Tan   Editor: Intari Dyah Pramudita   Desain sampul: Marcel A.W   Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama   ISBN: 978-602-03-1201-9   Cetakan pertama 2015   Tebal 496 halaman     Buku ini adalah hadiah dari Giveaway SixPackGiveAway dari Blog-nya Rafian. Ada 6 paket buku yang dibagikan dan aku dapat paket yang berisi 2 buku yang salah satunya adalah novel Hopeless karya Collen Hoover yang akan bahas kali ini. Thx banget atas bukunya : ) Kalau boleh jujur sih, judul, cover dan resensi di sampul belakang novel ini gak cukup membuatku tertarik untuk membelinya karena genre novel seperti ini bukan prioritas utama untuk aku beli. Aku suka romance, young adult , namun gak semua romance aku baca. Aku cenderung pilih-pilih cerita romance yang ingin aku baca karena kadang banyak tema yang hampir sama. Setelah selesai baca, aku pun memutuskan Hopeless ini tergolong bagus, temanya gak