Langsung ke konten utama

Homunculus Vol.11 (Bayangan?)


Hari Kamis, 23 Juni 2011 kemarin aku membaca komik Homunculus Volume 11.

Komik Homunculus ini adalah manga karya Yamamoto Hideo *gak kenal sih sama pengarangnya, dan bercerita mengenai seorang tokoh utama dalam komik ini yang bernama Susumu Nakoshi.

Susumu Nakoshi merupakan seorang gelandangan yang hidup dan tinggal di dalam mobilnya yang berada di antara sebuah gedung mewah (hotel) dan taman (tempat banyak gelandangan tinggal) - dua tempat yang dapt menggambar dunia dengan sangat kontras, bertolak belakang. Susumu memiliki kebiasaan unik, yaitu tidur layaknya seorang bayi yang butuh perlindungan (meringkuk sambil menghisap jempol).

Suatu hari, dia mendapat tawaran dari seorang yang mengaku sebagai mahasiswa kedokteran bernama Manabu ito. Penampilannya padahal urakan dan metal *gak yakin sama penggambarannya. Manabu menawarkan akan memberikan uang sebesar 700 ribu yen asal bersedia tengkoraknya dilubangi. Jika tengkoraknya dilubangi, maka indera keenam Susum akan bangkit. Eksperimen tersebut bernama Trepanation.

Setelah melalui operasi Trepanation tersebut, Susumu mulai melihat dunia yang sama sekali baru bila melihat hanya dengan mata kirinya. Dia bisa melihat wujud yang berbeda dari orang lain sesuai dengan kondisi psikologis orang yang bersangkutan. Hal inilah yang disebut Homunculus.
Sejak saat itu, Susumu dihadapkan oleh berbagai macam wujud manusia yang ditemuinya. Ada Yakuza yang berwujud robot. Wanita yang berwujud Pasir dan lain sebagainya.

Uniknya Susumu tidak dapat mengetahui pasti mengenai wujud Homunculus-nya sendiri. Dan dalam usaha mencari tahu dirinya di masa lalu yang telah dia lupakan inilah aku menemukan sesuatu hal yang unik dalam komik ini. Yaitu volume 11 ini.

Dalam suatu peristiwa pencarian perwujudan Homunculusnya yang salah satunya kakinya berwujud pasir dan tidak berbau dan tidak terasa hidup, Susumu selalu memandang ke bawah.
Dia selalu berjalan dengan memandang ke bawah, melihat kakinya sendiri sambil bergumam, “Untuk apa aku mencari tahu diriku yang dahulu?”. Saat itulah dia ditegur oleh seorang gelandangan yang bernama Pak Ken.

Dia berkata:


“Anak mobil (Panggilan untuk Susumu), nggak boleh lho. Kamu belum boleh berjalan melihat ke bawah. Kalau sudah melihat ke bawah, nanti gak bisa lihat ke depan, belakang, dan samping lagi. Kamu masih terlalu cepat untuk membatasi dirimu dengan yang lain.
Lihat!! Aku dan para gelandangan yang lain sudah berjalan menghadap ke bawah begitu. Bukan untuk mencari uang yang jatuh. Semua nggak mau melihat apa-apa.Nggak mau terlihat oleh siapa-siapa. Nggak mau terjadi apa-apa. Dan nggak mau merasa apa-apa.
Kalau membatasi diri dengan melihat diri dengan berjalan melihat kaki sendiri begitu, jadi nggak tahu kita ada di mana. Walau khawatir dan ingin memeriksa apa diri kita benar-benar ada atau nggak. Nggak punya keberanian untuk melihat seluruh badan di depan cermin. Akhirnya, hanya bisa memeriksa kaki kita dan tanah itu menyatu. Kamu belum boleh menghadap ke bawah!” 

Susumu sebenarnya orang yang dulu seperti tidak ada di dunia ini. Sering terabaikan dan seolah-olah dia tidak ada bagi orang lain. Makanya agar dia mendapatkan perhatian orang lain, dia mengganti wajahnya.

Di dalam dialog lain, Susumu berkata seperti ini sebelum dia mengganti wajahnya :

“Manusia itu apa?
Hasil dari meneliti manusia.. Apa sebenarnya manusia?
Manusia itu ‘tampak luar’. Bohong kalau manusia adalah isi atau psikologinya. Karena ada bentuk bernama manusia inilah bisa melihat, mendengar, mencium, menyentuh, merasa, dan berkomunikasi dengan orang lain.
Bukan karena ada jiwa yang bisa mengendalikan ‘daging berbentuk manusia’ inilah jadi ‘manusia’.
Karena bisa bersuara makanya berbohong. Karena ada tubuh makanya menyakiti orang. Karena ada mata makanya bisa dilihat orang. Karena ada tubuh, makanya pusing memikirkan jerawat yang hanya beberapa milimeter.
Marah pada wajah dan tubuh yang melenceng beberapa sentimeter. Panik hanya karena kekurangan satu gigi depan. Semua pandangan tertuju pada mata yang lebih besar beberpa milimeter. Hidung yang lebih besar beberapa milimeter mengalihkan pandangan orang. Wanita yang kurus beberapa sentimeter merebut pandangan. Lelaki yang pendek beberapa sentimeter tidak bisa mendapatkan pandangan.
Kalau tak punya tubuh, manusia tak akan tersiksa. Yang salah adalah tubuh ini.”

Sebenarnya, karena dua dialog inilah yang mebuatku akhirnya menulis menganai komik ini. Aku menyukai dua dialog tersebut karena maknanya (kalau mau direnungkan) akan terasa sangat besar. Bahwa hal tersebut memang benar adanya, terjadi di dunia ini. Dan ada pesan yang tergambarkan di sana. Coba renungkan sendiri maknanya *kalau mau sih. Hehe..

Homunculus Vol.11
Hmm.. berbicara mengenai komik ini. Di Indonesia di terbitkan oleh LEVEL COMIC dan baru terbit 11 volume.
Ceritanya sih menarik, cuma ada beberapa bagian yang sebenarnya belum aku mengerti benar. Haha..

Oia, di volume sebelas ini, ada suatu bagian yang aku sukai, yaitu ketika Susumu dan Manabu berjalan sepanjang taman sambil mengobrol.
Mereka berjalan sambil membelakangi matahari. Ketika Susumu merasa cukup dengan dirinya sendiri, dia berkata "Kita kembali. Aku sudah bosan melihat bayangan sendiri!" menurutku sih, apa yang digambarkan dalam cover volume 11 ini.

Manusia memang perlu melakukan sesuatu yang berbeda dalam hidupnya. Jangan hanya melihat hal yang jelek dari diri sendiri. Jangan terus terpaku melihat bayangan sendiri. Banyak hal lain yang dapat dinikmati. Begitulah.

Silahkan bagi yang ingin membaca komik ini. Menarik kok untuk diikuti, dan aku baru sadar komikku ini kurang volume 3 saja, selebihnya lengkap. Hehehe..


Note : aku bingung memberi judul untuk tulisan ini..

Komentar

  1. gilaaak, kerenn. sayangnya saya sulit menikmati komik sekarang. berharap ada film (anime) atau novelnya...

    gimana kalau epe rutin ngepost tentang komiknya di sini? hehehehe

    >>bener juga ya? kalau terlalu sering ngelihat ke bawah kita ga maju-maju, atw ga tw tempat kita di mana?

    BalasHapus
  2. Huda - Hehehe, ini juga lagi kambuh minat baca komiknya.
    Boleh juga sih, cuma sayangnya komik ini terbitnya cukup lama. Volume 10 dan 11 aja sampai lebih 1 tahun baru terbit lagi, sampai lupa kalau ada komik ini. Hehehe..

    Kalau melihat ke bawah terus emang kita bisa lupa bahwa masih banyak hal di depan, belakang, samping dan atas kita. Bisa stuck di situ kita.

    BalasHapus
  3. btw homonculus ada artinya nggak sih? kok kayak istilah ilmiah ya di telingaku?hehehe :p

    BalasHapus
  4. Kalau coba-coba dicari artinya sih nemu kaya gini:

    1. a person who is very small but who is not otherwise deformed or abnormal.

    2. a tiny fully formed individual that (according to the discredited theory of preformation) is supposed to be present in the sperm cell.

    3. A little man; a dwarf; a manikin.

    atau : Homunculus, berarti manusia yang kecil (bahasa latin). Konsep ini lahir dari kepercayaan bahwa manusia berasal dari suatu rancangan yang ada di dalam sperma atau sel telur.
    Lumayan sering denger sih istilah ini, apalagi sempat muncul beberapa kali di komik. Hehehe..

    BalasHapus
  5. aaaaah saya pernah baca ini pas SMA, cuma trus mandeg gara2 udah jarang main ke rental..
    aku udah baca sampe vol 5 kalo ga salah..

    emang menarik banget komik ini. penuh makna tapi disajikan dalam banyak simbolisasi. bikin pusing sih, tp ttp pengen tahu. pertama yg bikin aku tertarik itu cara tidurnya susumu. sepertinya ada rahasia dibalik itu, kayaknya sih.. :p

    BalasHapus
  6. @rabest: homunculus kalo di komik full metal alkemis artinya makhluk tidak bisa mati yang pakai batu bijak, hehehe

    jadi nyambung kemana-mana nih :p

    BalasHapus
  7. Yen - iya, kadang2 ada hal yang gak bisa dimengerti secara langsung, waktu baca ulang baru deh ngerti makna simbol/lambang2 itu.

    Kalau dalam Fullmetal Alchemis, homunculus itu juga berbentuk makhluk kecil kok (terutama Envy). Hehe, suka baca FMA juga tho?

    BalasHapus
  8. betul2, makanya suka ga puas baca komik rentalan, hehehh. tapi apa boleh buat :p

    tapi kalo homunculusnya kayak glutony sama yang gali terowongan buat simbol transmutasi ga bisa dibilang makhluk kecil juga kaaan..hehehh
    iya baca juga, cuma ya sama mandeg juga. sempet baca online tp enakan baca bukunya..
    padahal udah tinggal dikit lagi tamat..

    BalasHapus
  9. Kalau gak salah, komiknya 1 volume lagi tamat tuh (agak-agak lupa), soalnya udah nonton anime-nya sampe tamat juga sih.
    Beli aja makanya, koleksi, kaya aku. Hehe..

    *eh, kok malah ngomongin FMA kita. hehehe...

    BalasHapus
  10. sepertinya begitu. komik online nya udah tamat soalnya..
    aku sih pengeeeen bangeeeet beli dan koleksi. bahkan pengen punya perpustakaan sendiri. tapi apa daya masih belum mampu, huhuhu

    *eh iya kok jadi FMA?? :p

    BalasHapus
  11. Hoho, semoga ntar kalau udah punya penghasilan lebih bisa mulai beli dan koleksi deh.
    Asal jangan jadi kecanduan kaya aku. Cuma beli untuk melengkapi koleksi tapi gak dibaca (niatnya sih baca nanti kapan taun kalau minta bacanya kambuh lagi). Hehehe...

    BalasHapus
  12. Amiiiiin :D
    haha, sayang juga ya beli tapi belum dibaca. bikin mupeng, hohoho :p

    BalasHapus
  13. good post BROOOOO ane juga dah baca komik ini daro 1-11 keren lo tentang psikologi manusia
    alur ceritanya mudah biarpun temanya berat ditambah beberapa crita yang mengandung unsur dewasa jadi ga bakal bosen baca komik yang agak rumit ini seppp

    BalasHapus
  14. gembok - yo! komiknya emang keren (sayang terbitnya lama).
    Btw, makasih banyak atas kunjungannya.

    BalasHapus
  15. Udah lama banget pengen baca nih manga, denger2 ceritanya agak sadis ya? Ngomong2 nih manga ada adegan vulgarnya nggak sih?
    Pengen baca tapi belum ada waktu, dan sepertinya ceritanya sangat menarik untuk diikuti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo masalah sadis sih nggak juga, tapi kalo agak vulgar beberapa cerita emang agak vulgar.
      Ceritanya menarik dan ide ceritanya unik. Coba saja dibaca dan aku sih cukup puas sama ceritanya..

      Selamat mencari dan membaca ya :)

      Hapus
  16. Link buat baca komiknya dong..

    BalasHapus
  17. Apa blog ini masih aktif?
    Sekedar mengingatkan,
    HOMONCULUS AKAN ADA DI NETFLIX!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hah serius?!!!!
      Kapan rilis?

      Hapus
    2. 2 April 2021 di bioskop Jepang. Netflix nyusul setelahnya. Aku sukaaaaaa banget sama ini manga, btw bacanya pas SMP umur 13 skitar 13 tahun lalu dan belom baca smpe tamat krna lama rilisnya.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Book Review] Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz - Djokolelono

Penjelajah Antariksa #5 : Kapten Raz Penulis : Djokolelono Penyunting : Yessi Sinubulan Desain Sampul dan Ilustrasi : Oki Dimas Mahendra Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) Cetakan Pertama Juni 2016 KPG 59 15 01201 ISBN 978-602-424-061-5 Tebal v + 189 halaman Buku ke-5 seri Penjelajah Antariksa dari Djokolelono berjudul Kapten Raz akhirnya terbit juga setelah menunggu sekitar setengah tahun. Buku ke- ini pun masih menceritakan petualangan empat bersaudara Vied, Veta, Stri, dan Raz. Lebih tepatnya melanjutkan kisah buku ke-4 secara langsung di mana akhir buku keempat yang 'nanggung' banget. Setelah kecelakan pesawat yang mereka naiki, Veta, Stri, Mesi, Omodu, dan Kolonel Verea harus terdampar di suatu tempat tanpa ada alat komunikasi apapun. Bab pertama buku kelima ini menyuguhkan pergulatan hati Mesi yang cenderung berubah-ubah terutama sikap dan pandangannya terhadap Veta. Selain itu pula, badai Radiasi Rho-M mengancam keberadaan Starx sebagai

[Book Review] HOPELESS (Tanpa Daya) - Colleen Hoover

Judul Asli : Hopeless   Penulis: Colleen Hoover   Alih bahasa: Shandy Tan   Editor: Intari Dyah Pramudita   Desain sampul: Marcel A.W   Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama   ISBN: 978-602-03-1201-9   Cetakan pertama 2015   Tebal 496 halaman     Buku ini adalah hadiah dari Giveaway SixPackGiveAway dari Blog-nya Rafian. Ada 6 paket buku yang dibagikan dan aku dapat paket yang berisi 2 buku yang salah satunya adalah novel Hopeless karya Collen Hoover yang akan bahas kali ini. Thx banget atas bukunya : ) Kalau boleh jujur sih, judul, cover dan resensi di sampul belakang novel ini gak cukup membuatku tertarik untuk membelinya karena genre novel seperti ini bukan prioritas utama untuk aku beli. Aku suka romance, young adult , namun gak semua romance aku baca. Aku cenderung pilih-pilih cerita romance yang ingin aku baca karena kadang banyak tema yang hampir sama. Setelah selesai baca, aku pun memutuskan Hopeless ini tergolong bagus, temanya gak